Halaman

Rabu, 26 September 2012

Materi Geografi



PRAKIRAAN MATERI UKG SESUAI KISI-KISI MAPEL GEOGRAFI DAN SOSIOLOGI

I.                        Hubungan antara keragaman bentuk muka bumi dengan kehidupan manusia:
1.    Pola dan Bentuk Kegiatan Penduduk di Dataran Rendah:
Sesuai dengan keadaan alamnya pola dan bentuk kegiatan penduduk di dataran rendah pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani lahan basah (sawah). Sementara rumah-rumah penduduk pada umumnya sudah permanen dengan bahan batu bata atau tembok. Hal ini dikarenakan pada dataran rendah dicirikan dengan lahan yang datar, transportasi mudah sehingga mudah mendatangkan bahan bangunan dari daerah lain.
2.    Pola dan Bentuk Kegiatan Penduduk di Dataran Tinggi / Pegunungan:
Kondisi bentang alam dataran tinggi atau pegunungan reliefnya kasar, maka pola dan bentuk kegiatan penduduk yang ada juga menyesuaikan dengan kondisi setempat. Pada umumnya penduduk mempunyai mata pencaharian sebagai petani lahan kering (padi gogo, palawija) dan kegiatan perkebunan. Sementara bentuk rumah umumnya terbuat dari bahan kayu karena mudah mendapatkannya di hutan.
3.    Pola dan Bentuk Kegiatan Penduduk di Dataran Pantai:
Pola dan bentuk kegiatan penduduk di dataran pantai dicirikan dengan mata pencaharian penduduk sebagai nelayan, bertani garam, dan usaha perikanan tambak. Bentuk rumah ada yang permanen atau dari papan dengan atap seng.
II.                        Hubungan antara Tenaga Endogen dengan kehidupan sosial masyarakat:
Tenaga Endogen terdiri dari:
1.                   Tektonisme: Pergeseran kerak bumi/lapisan batuan
2.                   Vulkanisme: Gunung berapi
3.                   Seisme: getaran-getaran yang disebabkan oleh tektonisme dan vulkanisme yang menimbulkan gempa bumi.
Hubungan antara Tenaga Endogen dengan kehidupan sosial masyarakat:
Dampak Positif
Dampak Negatif
a.                   Magma yang menembus kerak bumi dan membeku di bawah permukaan tanah berpotensi mengandung mineral yang berharga seperti emas, perak, dan bahan tambang lainnya.
b.                  Material letusan gunung berapi eflata kaya akan mineral yang dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman.
c.                   Magma yang panas di bawah permukaan bumi juga memanaskan air tanah sehingga terbentuk uap yang berguna untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi. Dapat pula memanaskan air tanah sehingga menjadi sumber air panas bagi keperluan wisata.
d.                   Endapan pasir dan batu di sekitar gunung berapi sangat berguna untuk bahan bangunan.
e.                   Terbentuknya gunung atau pegunungan akan menjadi daya tarik wisata karena udara sejuk dan pemandangannya indah.

a.                   Lava dan lahar yang dikeluarkan oleh gunung berapi dapat merusak lahan pertanian, pemukiman, dan dapat menimbulkan korban jiwa.
b.                  Abu vulkanis yang dikeluarkan oleh gunung berapi dapat merusak tanaman, ganggungan kesehatan, dan dapat mengganggu aktivitas penduduk.
c.                   Bom, lapili, pasir yang terhempas saat letusan gunung berapi dapat merusak pemukiman, dan pertanian.


III.                        Interaksi sebagai proses sosial:
Interaksi sosial merupakan proses sosial, sebab kejadian  terjadinya interaksi sosial bersamaan dengan proses terjadinya proses sosial.
Dalam memutuskan suatu masalah  dimulai dengan kontak sosial, komunikasi, musyawarah, dan pengambilan keputusan, itu melalui proses sosial.
IV.                        Sosialisasi sebagai pembentuk kepribadian:
Kepribadian manusia terbentuk melalui proses sosialisasi dalam keluarga, lingkungan bermain, dan masyarakat.
Kepribadian dan sikap seseorang terbentuk dari lingkungan keluarga, lingkungan bermain, dan masyarakat.
V.                        Proses asosiatif dan disosiatif dalam kehidupan sosial:
1.                   Proses asosiatif yaitu proses social yang membentuk adanya kesatuan dan kerjasama.
Macam-macam proses asosiatif: Kerjasama, Akomodasi, Asimilasi, Akulutrasi.
2.                   Proses Asosiatif yaitu proses social yang mengarah pada pertentangan untuk mencapai  tujuan.
Macam-macam proses social asosiatif: Persaingan, pertentangan(Konflik), Kontravensi
VI.                        Unsur-unsur peta:
a.                   Judul
b.                  Skala
c.                   Orientasi (penunjuk arah)
d.                  Simbol
e.                  Legenda
f.                    Garis astronomis
g.                   Inset
h.                  Tahun pembuatan
i.                     Garis tepi (border)
j.                    Lettering
VII.                        Hubungan kondisi  geografis dan penduduk;
Keuntungan dari letak geografis tersebut diatas Indonesia memiliki letak yang strategis sebab berada pada posisi silang yang sangat menguntungkan dari segi sosial, ekonomi dan politk.
     Berikut ini beberapa dampak positif letak Indonesia yang strategis :
a.           Lalu lintas pelayaran wilayah perairan Indonesia yang ramai
b.          Perdagangan Indonesia semakin maju
c.           Menambah devisa negara
d.          Kegiatan pariwisata di Indonesia semakin meningkat
e.           Barang-barang produksi Indonesia mudah dikenal di dunia
     f.      Terbentuknya kerjasama  regional ASEAN
g.           Indonesia mendapat pengaruh berbagai kebudayaan dan peradaban dari negara luar.
Secara geografis Indonesia beriklim:
1.                     Iklim muson yang dipengaruhi oleh angin muson yang berganti arah setiap 6 bulan sekali sehingga Indonesia mempunyai 2 musim yaitu musim penghujan dan kemarau.
2.                     Iklim Laut karena dikelilingi oleh laut yang luas.
VIII.                           Gejala yang terjadi di atmosfer terhadap kehidupan:
Dalam atmosfer terdapat berbagai macam gas, fungsi  gas adalah sebagai berikut :
1.                  Karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh tumbuh-tumbuhan dan menyimpan panas yang dipancarkan bumi,
2.                  Argon untuk mengisi lampu pijar,
3.                  Neon untuk mengisi lampu tabung,
4.                  Helium dan Hidrogen untuk mengisi balon dan pesawat zeppelin karena massanya     sangat ringan,
5.                  Nitrogen untuk tumbuh-tumbuhan,
6.                  Oksigen untuk pernafasan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan,
7.                  Ozon untuk melindungi bumi dari radiasi sinar matahari terutama ultraviolet.
Lapisan-lapisan Atmosfer
Berdasarkan suhu udaranya, lapisan atmosfer terdiri atas 5 yaitu :
1.                  Troposfer
Ketebalan lapisan ini berbeda-beda. Di khatulistiwa mencapai ketinggian 19 km, di daerah kutub mencapai 7-8 km, sehingga ketebalan rata-ratanya 11 km. Ciri utama lapisan ini adalah sebagai berikut :
a.                               Suhu udara makin tinggi jika ketinggian tempat bertambah. Setiap naik 100 meter, suhu udara turun + 0,60C. Penurunan suhu tersebut dinamakan Gradien Temperatur Vertikal.
b.                              Terdapatnya gejala-gejala cuaca seperti hujan, awan, angin kilat, halilintar, pelangi, halo, dan lain-lain.
Di atas lapisan troposfer terdapat lapisan tropopause (lapisan pembatas antara troposfer dengan stratosfer).
2.                  Stratosfer
Ketinggian lapisan ini mencapai + 50 km. Pada lapisan stratosfer terdiri atas 2 lapisan (2 bagian), yaitu :
a.                               Lapisan isotermal yaitu lapisan yang mempunyai suhu udara sama, kira-kira pada ketinggian 11-20 km,
b.                              Lapisan inversi, dengan ketinggian + 20 – 50 km, suhu udara pada lapisan ini makin ke atas makin meningkat, sampai pada ketinggian 50 km suhu udaranya mencapai – 50C. Meningkatnya suhu udara pada lapisan ini karena adanya kandungan gas ozon (O3).
Di atas lapisan strafosfer terdapat lapisan stratopause (lapisan pembatas antara stratosfer dengan mesosfer).
3.                  Mesosfer
Lapisan ini berada pada ketinggian + 50 – 58 km. Suhu udara pada lapisan ini semakin ke atas semakin rendah, dan tiap kenaikan 1.000 meter suhu udaranya turun 2,50 C – 30C. Lapisan mesosfer dengan lapisan termosfer (diatasnya) dibatasi lapisan Mesopause.
4.                  Termosfer
Ketinggian lapisan ini + 85 km – 500 km, yang sering disebut lapisan panas (hot layer). Suhu udara di bagian bawah + - 900C sedang bagian atasnya mencapai 5000 C. Hal ini disebabkan molekul oksigen mengabsorbsi energi matahari.
5.                  Eksosfer
Lapisan ini terletak pada ketinggian di atas 500 km. Pengaruh gravitasi bumi terhadap molekul udara sangat kecil sedangkan pengaruh dari angkasa luar sangat besar.

IX.                           Gejala-gejala yang terdapat pada hidrodfer terhadap kehidupan manusia:

A.    Pengertian Hidrosfer

Hidrosfer adalah lapisan air atau semua bentuk air yang ada di bumi. Air yang ada di permukaan bumi tidak akan pernah habis dan jumlahnya tetap, tetapi air yg ada di permukaan bumi akan mengalami perputaran atau siklus yang disebut Siklus Hidrologi. Siklus Hidrologi adalah sirkulasi atau perputaran air secara umum dari laut ke atmosfer, kemudian ke permukaan bumi, ke dalam tanah terus kembali lagi ke laut.
Secara umum Siklus Hidrologi dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1.                  Siklus pendek, dimulai dari penguapan, terjadi di permukaan laut, terbentuk awan dan akhirnya terjadi hujan di kawasan laut.
2.                  Siklus sedang, dimulai dari penguapan di permukaan laut, terbentuk awan, awan terbawa angin, terjadi hujan di daratan dan mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan
3.                  Siklus panjang, dimulai penguapan, terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan, awan terbawa angin, terjadi hujan di daratan dan mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan dan aliran bawah tanah.

Hal-hal yang berkaitan dengan Siklus Hidrologi, antara lain :
1.                    Penguapan (dari laut, danau, dan tanah) disebut evaporasi
2.                    Awan yang mengembun karena proses pendinginan disebut kondensasi
3.                    Proses terjadinya hujan disebut presipitasi
4.                    Penguapan dari tumbuh-tumbuhan disebut transpirasi
5.                    Meresapnya air hujan ke dalam tanah disebut infiltrasi
6.                    Air mengalir di permukaan tanah melalui sungai, parit, dan lain-lain disebut flow
7.                    Air meresap / tertahan pada daun disebut intersepsi
8.                    Penguapan yang berasal dari laut, danau, tanah maupun dari tumbuh-tumbuhan disebut evapo-transpirasi

B.      Perairan Darat
Bentuk tubuh perairan darat meliputi sungai, rawa, danau, dan air tanah.
1.                  Sungai
Sungai adalah bentuk aliran air yang melalui saluran atau lembah alami yang berfungsi untuk menampung dan mengalirkan air yang berasal dari air hujan dan mata air dari satu tempat ke tempat lainnya.
Jenis-jenis sungai :
a.                  Berdasarkan sumber airnya dibedakan menjadi 3 :
1)                  Sungai hujan adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan,
2)                  Sungai gletser adalah sungai yang sumber airnya berasal dari pencairan salju,
3)                  Sungai campuran adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan percairan salju.

b.                  Berdasarkan besar atau kecilnya aliran air sungai atau debitnya, dibedakan menjadi 3 :
1)                  Sungai Permanen, adalah sungai yang sepanjang tahun debit airnya relatif konstan,
Contoh : Sungai Mahakam, Sungai Musi, Sungai Mamberamo.
2)                  Sungai Periodik, adalah sungai yang pada musim hujan debit airnya besar, sedang pada musim kemarau debit airnya kecil,
Contoh : Sungai-sungai di Pulau Jawa, Pulau Bali, dan Nusa Tenggara.
3)                  Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim penghujan debit airnya besar sedang pada musim kemarau debit airnya kecil bahkan kering.

Bagian-bagian Sungai
Profil memanjang sebuah sungai terdiri atas 3 bagian yaitu :
a.                  Bagian Hulu
Bagian hulu suatu sungai terletak di daerah yang lebih tinggi dengan kemiringan lereng agak terjal.
b.                  Bagian Tengah
Pada bagian ini lebih landai dibanding dengan bagian hulu.
c.                   Bagian Hilir
Pada bagian hilir sungai ini memiliki arus air yang relatif tenang, dan merupakan tempat pengendapan lumpur dan material lain yang terbawa dari daerah hulu.
Manfaat Sungai :
a.                  Air minum, mandi dan cuci (keperluan sehari-hari)
b.                  Irigasi / pengairan sawah
c.                   PLTA
d.                  Perikanan air tawar
e.                  Tansportasi air
f.                    Pariwisata
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai adalah suatu sistem sungai yang berfungsi menerima, menyimpan, dan mengalirkan kembali air hujan yang jatuh di atasnya melalui satu sungai.
Contoh :
a.                   Sungai Kapuas (Kalimantan Barat)
b.                  Sungai Kahayan (Kalimantan Tengah)
c.                   Sungai Mahakam (Kalimantan Timur)
d.                  Sungai Barito (Kalimantan Selatan)
e.                   Sungai Musi (Sumatera Selatan)
f.                   Sungai Mamberamo (Papua)
g.                  Sungai Digul (Papua)
h.                  Sungai Batanghari (Jambi)
2.                  Rawa
Rawa adalah tubuh perairan dangkal di daratan, terbentuk pada daerah yang drainasenya kurang baik, letaknya rendah, dan di muara sungai-sungai besar. Sumber air rawa berasal dari air hujan, air banjir atau air pasang.
Rawa berdasarkan lingkungan terbentuknya terbagi atas :
a.                  Rawa Pantai, yaitu rawa yang terdapat di pantai
Ciri-cirinya :
-                      Airnya payau
-                      Terpengaruh oleh pasang surut
-                      Material dasarnya berupa lumut
b.                  Rawa Pedalaman, yaitu rawa yang terbentuk jauh dari pantai, kedalaman air rawa terpengaruh air hujan.
Manfaat rawa :
a.                  Perikanan tambak
b.                  Pelindung pantai / daratan dari gelombang laut
c.                   Sarana rekreasi
3.                  Danau
Danau adalah tubuh perairan di daratan yang berupa cekungan alami dan terisi air yang menggenang. Sumber air danau berasal dari air hujan, air tanah, mata air atau air sungai.
Ciri-ciri danau sebagai berikut :
a.                   Terbentuk secara alami
b.                  Air cukup dalam
c.                   Tumbuh-tumbuhan air hanya berada di pinggiran
d.                  Sudah terbentuk gelombang air, khusus danau yang luas.
Menurut terjadinya danau dibedakan menjadi 6 yaitu :
a.                  Danau Vulkanik, adalah danau yang terbentuk sewaktu gunung api meletus, bagian puncaknya membentuk depresi yang terisi air.
Contoh : Danau Batur (Bali), Danau Kawah Tangkuban Perahu (Jawa
  Barat), Danau Kawah Kelut (Jawa Timur)
b.                  Danau Tektonik, adalah danau yang terjadi karena proses tektonik seperti pensesaran, pengangkatan, atau penurunan
Contoh : Danau Poso (Sulawesi), Danau Tempe, Danau Maninjau, Danau
  Tondano
c.                   Danau Vulkanotektonik, adalah danau terbentuk oleh proses vulkanik dan tektonik. Diawali terjadinya letusan gunung api sehingga terjadi kekosongan pada dapur magma yang mengakibatkan pergeseran dan atau ambles.
Contoh : Danau Toba, Danau Singkarak, Danau Ranu
d.                  Danau Bendungan (waduk), adalah danau yang terbentuk bila aliran sungai yang besar terbendung, baik secara alami (longsoran aliran lahar) maupun sengaja dibuat oleh manusia.
e.                  Danau Karst, adalah danau yang terbentuk di daerah kapur / gamping sebagai akibat pengikisan air.
f.                    Danau Glasial, adalah danau yang terjadi oleh proses erosi gletser atau oleh bendungan gletser.
Contoh : Danau Ertzberg (Papua)
Manfaat danau :
a.                  Irigasi pertanian
b.                  PLTA
c.                   Pencegah banjir
d.                  Tempat rekreasi
e.                  Perikanan darat
f.                    Tempat olah raga air
g.                  Cadangan air bersih

4.                  Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat atau tersimpan dalam tanah dan atau batuan.
Air tanah dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
a.                  Air tanah bebas (fretis) adalah air tanah yang terletak di bawah permukaan tanah dan tidak ada lapisan kedap airnya.
b.                  Air tanah tertekan (artesis) adalah air tanah yang terletak diantara dua lapisan kedap air dan umumnya jauh di bawah permukaan tanah.

C.      Perairan Laut
Dalam perairan laut kita mengenal laut (sea) dan samudera (ocean). Perbedaan antara laut dengan samudera adalah luasnya, letak, rata-rata kedalaman, dan kondisi dasar lautnya. Samudera (lautan) sangat luas, letaknya di antara dua benua, rata-rata dalam, dan mempunyai dasar yang disebut basin. Sedangkan laut, relatif sempit, rata-rata dangkal, terletak antara dua pulau, dan tidak mempunyai basin.

Jenis-jenis perairan laut :
1.                  Menurut letaknya, dibedakan menjadi 3 yaitu :
a)                              Laut Tepi, yaitu laut yang terletak di tepi benua atau tepi samudera.
      Contoh : Laut Utara, Laut Jepang, Laut Arab, Laut Kuning.
b)                              Laut Tengah, yaitu laut yang terletak di tengah benua.
Contoh : Laut Tengah dan laut-laut di wilayah Indonesia.
c)                              Laut Pedalaman, yaitu laut yang seluruhnya atau hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.
      Contoh : Laut Hitam dan Laut Kaspia.

2.                  Menurut Letaknya secara lokal, dibedakan menjadi :
a)                              Selat, yaitu perairan laut sempit yang terletak di antara dua pulau.
      Contoh : Selat Bali, Selat Sunda, Selat Makasar, Selat Karimata.
b)                              Teluk, yaitu perairan laut yang menjorok ke arah daratan.
      Contoh : Teluk Bayur, Teluk Palu, Teluk Tomini, Teluk Cendrawasih.

3.                  Menurut Kedalamannya, dibedakan menjadi :
a)                              Zona Litoral, yaitu perairan laut yang terletak antara garis pasang dan garis surut.
b)                              Zona Neritik, yaitu perairan laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200 m.
c)                              Zona Batial, yaitu perairan laut dengan kedalaman 200 – 1.000 m.
d)                              Zona Abisal, yaitu perairan laut yang kedalamannya lebih dari 1.000 m.

4.                  Menurut proses terjadinya dibedakan menjadi 3 yaitu :
a)                              Laut Transgresi, adalah laut yang terjadi karena naiknya permukaan laut. Contoh : Laut Jawa, Laut Karimata, dan Laut Arafuru.
b)                              Laut Regresi adalah laut yang terjadi karena proses pembekuan secara besar-besaran di daerah kutub dan puncak-puncak gunung yang tinggi. Akibatnya luas laut akan berkurang, sedang daratan akan bertambah luas.
c)                              Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena dasar laut mengalami penurunan yang disebabkan tenaga tektonik.
Contoh : Laut Tengah dan Laut Karibia.

5.                  Relief Dasar Laut
Relief Dasar Laut dibedakan menjadi :
a)                              Paparan Benua (Shelf), adalah dasar laut dangkal yang melandai dengan kedalaman rata-rata 200 meter yang merupakan bagian dari daratan.
b)                              Palung Laut (Trech),  adalah dasar laut yang dalam dan sempit dengan dinding yang curam dan memanjang dengan kedalaman lebih dari 5.000 meter.
      Contoh : Palung Mindanao, Palung Sumatera.
c)                              Lubuk Laut (Beken), adalah dasar laut yang bentuknya cekung.
d)                              Gunung Laut, adalah gunung yang dasarnya terdapat di dasar laut, baik menjulang di atas permukaan laut atau tidak.
e)                              Punggung Laut, adalah punggung pegunungan di dasar laut.

6.                  Pantai dan Pesisir
Pantai adalah batas langsung antara daratan dan laut yang masih dipengaruhi oleh proses marine, seperti sedimentasi, abrasi, dan pasang surut. Garis pantai adalah batas terendah air laut terhadap daratan. Pesisir adalah daratan di tepi laut yang tergenang waktu air pasang dan kering saat air laut surut.
Berdasarkan proses terjadinya, pantai dibedakan menjadi 3 yaitu :
a.                              Pantai Ria, yaitu pantai yang wilayahnya berupa gunung dan lembah dengan arah melintang terhadap garis pantai.
b.                              Pantai Longitudinal, yaitu pantai yang wilayahnya berupa pegunungan dengan letak sejajar dengan garis pantai.
c.                               Pantai Fyord, yaitu pantai yang terjadi karena gletser yang mengalami pemerosotan sampai ke bawah permukaan laut.

7.                  Perairan Laut Indonesia
Wilayah perairan laut Indonesia terdiri atas :
a.                              Perairan Nusantara, adalah perairan pedalaman yang terletak pada sisi dalam laut wilayah atau laut teritorial yang menjadi hak mutlak wilayah Indonesia.
b.                              Laut Wilayah / Laut Teritorial, adalah laut sejauh 12 mil laut ke arah laut bebas yang diukur dari garis dasar lurus (pulau terluar). Di wilayah laut teritorial, kapal negara asing mempunyai hak lintas damai. Indonesia memiliki kedaulatan penuh atas air dan isinya, udara, dan dasar laut serta tanah di bawahnya.
c.                               Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), adalah laut sejauh 200 mil ke arah laut bebas diukur dari garis lurus (pulau terluar).
Pada zona ini negara asing bebas melakukan pelayaran, penerbangan, dan peletakan kabel laut atau pipa laut, tetapi tidak boleh mengambil atau memanfaatkan sumber daya alam yang ada di wilayah ini. Bangsa  Indonesia mempunyai hak untuk meneliti adanya sumber daya alam, hak-hak  untuk mengusahakan dan melestarikan yang terdapat di dalam air, di dasar laut maupun di dalam tanah di bawahnya.

X.                        Hunbungan antara kegiatan ekonomi penduduk berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi
Lihat nomor I.
  XI.               Penggunaan lahan berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi:
a.  Mata pencaharian di bidang pertanian
Dalam arti luas kegiatan pertanian meliputi kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.  Contoh kegiatan antara lain menanam padi, beternak ayam, memelihara ikan, berkebun.
b.  Mata pencaharian di bidang non pertanian
Meliputi industri, perdagangan dan jasa.  Contoh : membuat kerupuk, membuka toko/warung, membuka kursus komputer.
B.  Bentuk Penggunaan Lahan
                Lahan adalah tempat di permukaan bumi yang dimanfaatkan oleh manusia dalam segala kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bentuk penggunaan lahan antara lain untuk pertanian, pariwisata, industri, permukiman.
a.  Penggunaan lahan di perdesaan
Untuk daerah perdesaan lahan dimanfaatkan untuk kehidupan sosial dan ekonomi; kegiatan sosial biasanya dilakukan di dalam perkampungan sedangkan untuk kehidupan ekonomi biasanya untuk pertanian.
Kehidupan sosial meliputi :
-berkeluarga                :  membuat rumah, halaman
-pendidikan  : gedung sekolah, halaman, perpustakaan
-beribadah    : mushola, gereja, kapel, pura
-olah raga     : lapangan, GOR, kolam renang
-rekreasi       : taman bermain
-transportasi : jalan
Kehidupan ekonomi meliputi ;
-bertani
-berladang, berkebun
-beternak
-memelihara ikan
-berdagang, pasar desa
b.      Penggunaan lahan di perkotaan
       Penggunaan lahan di kota antara lain untuk keperluan :
-          pusat perdagangan : pertokoan, pasar, bank, mal, perhotelan
-          perkantoran
-          permukiman
-          pusat pendidikan : Taman Kanak-kanak, SD, SMP, Perguruan Tinggi
-          Ruang hijau terbuka : taman kota, jalur hijau; yang berfungsi sebagai daerah resapan air, penyedia udara segar, paru-paru kota dan tempat rekreasi.
-          Jalan raya
-          Kawasan industri.

XII.               Faktor-faktor penyebab terjadinya pola pemukiman linier berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi:
Pemukiman linier adalah bentuk pemukiman penduduk yang memanjang, hal ini disebabkan oleh bentuk bentang alam yang ada seperti mengikuti alur sungai, alur pantai, maupun jalan raya.

XIII.               Upaya penanggulangan masalah kependudukan:
Permasalahan kependudukan di Indonesia.
 Jumlah penduduk Indonesia, secara umum menempati urutan empat dunia dibawah RRC, India dan Amerika Serikat.  Dengan jumlah penduduk mencapai 255,5 juta jiwa ( th. 2006 ), tentu saja ini akan berdampak terhadap proses pembangunan.

Permasalahan kependudukan yang dihadapai bangsa Indoensia dapat dikelompokkan menjadi :
a.   Masalah kuantitas ( jumlah ) meliputi :
1.         Jumlah penduduk yang banyak.
2.         Persebaran yang tidak merata
3.         Tingginya angka kelahiran / pertumbuhan  penduduk yang tinggi.
b.   Masalah kualitas meliputi :
1.   Rendahnya tingkat pendidikan
2.   Rendahnya tingkat penghasilan / GNP
3.   Rendahnya tingkat kesehatan dll.
Usaha yang ditempuh antara lain :
1.              Menekan angka kelahiran dengan menggalakan program keluarga berencana ( KB ).
2.              Melaksanakan program transmigrasi.
3.              Membuka kesempatan pendidikan gratis dengan Wajar 9 tahun.
4.              Membuka lapangan kerja dengan mendirikan berbagai pabrik di luar perkotaan.
5.              Meningkatkan pelayanan kesahatan dengan menggalakan Posyandu maupun Puskesmas.

  XIV.          Upaya penanggulangan masalah lingkungan hidup:
Bentuk-bentuk kerusakan lingkungan.
a.      Disebabkan Manusia :
1.       Bidang pertanian .
                                Kegiatan yang merusak lingkungan adalah adanya ladang berpindah yang bisa mengakibatkan tanah rusak.  Kegiatan ini dilakukan dengan cara penggundulan hutan. Hutan berfungsi sebagai penahan air guna mencegah pengikisan tanah , mencegah banjir dan mengatasi kekurangan air pada  musim kemarau. Kegiatan pertanian modern dengan pemberian pupuk dan obat yang berlebihan juga akan menimbulkan efek samping yang merugikan, diantaranya tanah menjadi keras, serta muncul hama baru yang kebal terhadap obat tertentu.
2.       Bidang perikanan.
        Kegiatan manusia dibidang perikanan yang merusak antara lain :
-                      penangkapan ikan dengan racun, bahan peledak dan pukat harimau.
-                      Penangkapan menggunakan listrik ( distrom )
3.       Kegiatan bidang tehnologi dan industri.
                        Kegiatan bidang industri banyak membawa dampak negatif bagi lingkungan, karena dapat menimbulkan pencemaran ( polusi ) . Baik polusi tanah, udara , air dan suara yang disebabkan oleh asab pabrik, suara mesin maupun limbah cair sisa pembuangan pabrik.
b.      Disebabkan oleh alam :
1.    Banjir.
                Air hujan yang berlebihan, tidak mampu lagi tertampung oleh aliran sungai sehingga menyebabkan banjir, meskipun disebagian besar yang terjadi di Indonesia penyebab utamanya adalah ulah manusia itu sendiri. Banjir sangat merugikan karena dapat melarutkan lapisan tanah atas, merusak tananaman dan perumahan.
2.    Kemarau panjang.
                Kemarau panjang bisa merusak sumber daya alam antara lain menimbulkan kebakaran hutan, tanaman layu, kekeringan, gagal panen. Udara yang kering dan panas juga berpengaruh pada kondisi tubuh manusia.
3.    Angin topan ( puting beliung ).
                Jenis angin ini merusak apa saja yang dilaluinya, rumah-rumah hancur, areal persawahan rusak, hutan rusak ,terkadang merengut korban jiwa.
4.    Gempa bumi.
                Gempa bumi juga dapat mengakibatkan bencana yang dahsat. Berdasarkan proses terjadinya dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu gempa tektonik, gempa vulkanik dan gempa runtuhan.
5.    Gunung meletus.
                Gunung yang meletus akan mengeluarkan banyak material. Lahar yang bersifat cair dan panas akan merusak tanaman, hewan  serta lingkungan yang dilalui. Bongkahan batu besar akan merusak daerah sekitar. Namun akibat gunung meletus ini ada juga manfaatnya. “coba sebutkan manfaat yang diperoleh akibat gunung meletus” !
6.    Tanah longsor.
      Biasanya terjadi pada tanah yang miring dengan keadaan hutan yang gundul.
7.    Ombak besar.
      Ombak besar didaerah pantai menimbulkan abrasi serta merusak pantai. Lapisan tanah bagian atas akan habis tererosi serta akan menghasilkan pantai berdinding curam.

Berdasarkan caranya, upaya untuk menjaga lingkungan dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a.      Usaha preventif.  Usaha ini dilakukan untuk mencegah kerusakan yang akan terjadi baik di tanah, air , udara dan lingkungan hutan.
Usahanya meliputi :
-       pengolahan tanah yang baik.
-       pengolahan secara sengkedan / terasering pada lahan miring.
-       pemberian pupuk berimbang dengan kompos sebagai pupuk utama.
-       menanam dengan cara bergantian jenis tanaman.
-       Tidak menebang hutan secara sembarangan.
-       Melaksanakan tebang pilih.
-       Merehabilitasi tanah yang kritis.
-       Melarang pabrik membuang limbah di sungai.
-       Membuat cerobong asap yang baik.
-       Mengajak masyarakat sadar untuk mambuang sampah pada tempatnya.
-       Membangun jalur hijau.
-       Mengunakan bahan bakar bebas polusi dll.
b.      Usaha kuratif. :
Merupakan usaha untuk memulihkan kembali lingkungan yang sudah tercemar ataupun rusak. Usaha ini meliputi :
-       menanam kembali hutan yang gundul ( reboisasi ).
-       memberi sanksi terhadap perusak hutan, air , udara dan tanah.
-       Merehabilitasi tanah, air yang rusak dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat.
-       Mengiatkan prokasih ( program kali bersih ).

    XV.          Dampak masalah kependudukan terhadap pembangunan:
Masalah kependudukan yang utama adalah ledakan penduduk yang akan berdampak pada:
1.       Banyaknya pengangguran
2.       Semakin sempitnya lapangan pekerjaan
3.       Semakin rendahnya tingkat pendapatan / tingkat kemiskinan bertambah
4.       Munculnya pemukiman kumuh dan gelandangan
5.       Rendahnya tingkat pendidikan
6.       Tingkat kriminalitas yang meningkat
7.       Rendahnya kwalitas SDM
8.       Pendapatan perkapita rendah
9.       Daya saing terhadap bangsa lain rendah dan lain-lain

  XVI.          Penyakit sosial yang disebabkan kareana penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat:

1.    Penyimpangan Seksual
                adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Bentuk bentuk penyimpangan seksual :
       
        a.    Homoseksual
                Sikap seseorang yang cenderung tertarik pada orang lain yang berjenis kelamin sama atau sejenis. Contoh : Seorang laki – laki tertarik pada sesama lelaki ( homosek ) atau seorang perempuan tertarik pada sesama perempuan ( lesbian ).

b.    Transeksual
                Seseorang yang melakukan tindakan mengubah karakteristik seksualnya atau mengubah jenis kelaminnya. Contoh : seorang laki – laki mengubah jenis kelaminnya menjadi perempuan, sebaliknya seorang wanita mengubah jenis kelaminnya menjadi laki – laki melalui operasi plastik.

2.    Alkhoholisme
                Yaitu kebiasaan melakukan minum minuman keras atau minuman yang mengandung alkhohol. Minuman alkhohol mengandung racun protoplasmic yang mempunyai efek depresan pada sistem syaraf sehingga orang yang mengkonsumsi akan kehilangan kemampuan untuk mengendalikan diri baik fisik, psikologi, maupun sosial. Hal inilah yang menyebabkan seorang pemabuk sering melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

3.    Perkelahian Antar Pelajar / Tawuran
                Tawuran atau perkelahian massal termasuk bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan secara bersama – sama. Tawuran ini bisa dilakukan oleh pelajar maupun masyarakat pada umumnya, yang menjadi pemicu utamanya diantaranya adalah tersinggung, harga diri, dendam, dan juga unsur provokasi.

4.    Pembunuhan
Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menghilangkan nyawa orang lain melalui berbagai cara. Pembunuhan tidak hanya bertentangan dengan norma – norma sosial tetapi juga norma agama dan norma hukum. Pelaku pembunuhan bisa diancam dengan hukuman berat bahkan sampai hukuman mati.

5.    Penyalahgunaan narkotik
Obat – obatan jenis narkotika ( opium, ganja, morfin, heroin ) penggunaannya sudah diatur di dalam aturan medis yang formal ( Resmi ). Sehingga penggunaan narkotik secara medis dibenarkan, namun kalau penggunaannya untuk tujuan di luar medis melanggar hukum. Jenis obat ini bersifat adiktif yang berakibat ketergantungan bagi si pemakai dan apabila dipakai terus menerus akan merusak sistem syaraf sehingga berakhir pada kematian.
XVII.            Bentuk-bentuk hubungan sosial:
A.   Hubungan Sosial yang Bersifat Primer dan Sekunder
1.           Hubungan Sosial yang Bersifat Primer
                     Hubungan sosial yang bersifat primer adalah hubungan yang saling kenal-mengenal, ciri-ciri hubungan tersebut antara lain :
a.                  Individu yang melakukan hubungan secara fisik berdekatan satu dengan yang lain, saling kenal-mengenal, saling bicara dan saling melihat (face to face) untuk saling bertukar pikiran dan perasaan sehingga terjalin suatu hubungan sosial yang sangat akrab.
b.                  Dalam hubungan ini terjadi interaksi sosial yang lebih intensif, erat, dan kekeluargaan. Contoh : hubungan sosial yang terjadi dalam keluarga, kawan sepermainan di sekolah, rukun tetangga, dan kelompok belajar.
2.           Hubungan Sosial yang Bersifat Sekunder
Hubungan sosial yang bersifat sekunder  adalah hubungan sosial yang tidak langsung karena hampir tidak ada tatap muka, berjauhan, nonpermanen, sifat kekeluargaannya kurang dan cenderung atas dasar pertimbangan perhitungan untung rugi.
Tujuan utama hubungan tersebut adalah untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bila tujuan tidak tercapai atau gagal, maka ada kemungkinan hubungan sosial tersebut akan rusak atau tidak berlangsung terus.
B.    Hubungan Sosial Gemeinschaft dan Gesellschaft
a.           Hubungan Sosial yang bersifat Gemeinschaft (Paguyuban)
                     Hubungan sosial yang bersifat gemeinschaft merupakan hubungan sosial yang bersifat alamiah, kekal, dan berdasarkan hubungan batin. Bentuk hubungan sosial ini dapat dijumpai dalam keluarga, kelompok kerabat, dan tetangga yang dalam interaksinya saling mengasihi, akrab sehari-hari, dan selalu bekerja sama. Selain di lingkungan keluarga dan kerabat, hubungan gemeinschaft juga dijumpai dalam kelompok-kelompok kecil di masyarakat dan paguyuban yang masih sederhana (tradisional).
Gemeinschaft dan gesellschaft” adalah pikiran tentang kelompok masyarakat yang dicetuskan oleh Ferdinand Tonnies. Tonnies berpendapat bahwa gemeinschaft mempunyai beberapa ciri pokok berikut ini :
a.                  Intimate,  yaitu suatu hubungan sosial yang bersifat menyeluruh dan berlangsung mesra sekali.
b.                  Private, yaitu hubungan sosial yang bersifat pribadi, artinya khusus untuk beberapa orang saja.
c.                  Exclusive, yaitu hubungan sosial yang bersifat hanya untuk kita dan tidak untuk orang di luar kita.
Menurut pendapat “Tonnies”, gemeinschaft (paguyuban) ini dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
a.                  Gemeinschaft by blood, (paguyuban karena ikatan darah), yaitu betuk hubungan yang didasarkan pada hubungan darah atau keturunan. Contoh : keluarga dan kelompok kekerabatan.
b.                  Gemeinschaft of place (paguyuban karena tempat), yaitu hubungan sosial yang terjadi karena berdekatan tempat tinggalnya. Contoh : rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), arisan dan lain-lain.
c.                  Gemeinschaft of mind (paguyuban karena pikiran atau jiwa), yaitu hubungan sosial yang terdiri atas orang-orang yang meskipun tidak mempunyai hubungan darah ataupun tempat tinggalnya tidak berdekatan, tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran (ideologis) yang sama. Contoh : pegerakan mahasiswa.

b.           Hubungan Sosial yang Bersifat Gesellschaft (Patembayan)
                     Hubungan sosial  yang bersifat gesellschaft merupakan hubungan sosial yang bersifat mekanis dan jangka waktunya pendek (terbatas atau sementara). Bentuk hubungan sosial ini dijumpai dalam ikatan perjanjian, ikatan dalam suatu organisasi atau kelompok, anggota-anggota militer, dan biro pemerintahan.
Hubungan sosial gesellschaft ditandai dengan ikatan-ikatan yang dekat dan intim, saling berkepentingan yang tulus terhadap kesejahteraan satu sama lain, saling percaya dan kerjasama.
C.   Hubungan Sosial Genealogis dan Teritorial
1.           Hubungan sosial genealogis, adalah sistem hubungan sosial yang timbul dari keturunan dan perkawinan. Contoh : hubungan sosial dalam keluarga dan kerabat yaitu antara orang tua dengan anak dan anggota keluarga yang lainnya.
2.           Hubungan sosial teritorial adalah hubungan sosial yang didasarkan dari wilayah tempat tinggal yang berdekatan.
D.   Hubungan Sosial dalam Struktur Formal dan Informal
1.           Hubungan  sosial dalam struktur formal adalah suatu hubungan sosial yang diwarnai dengan adanya peraturan dasar seperti hukum, undang-undang, dan bagan-bagan organisasi yang menggambarkan jalur komando dan menentukan peranan para anggotanya.
2.           Hubungan sosial dalam struktur informal adalah bentuk hubungan sosial dalam pribadi tanpa menunggu proses formal organisasi yang harus disusun. Contoh : spontanitas pengumpulan dana untuk korban bencana gempa bumi di Yogyakarta disertai dengan kegiatan anjangsana di tempat kejadian sekaligus sebagai sukarelawan.


XVIII.          Pranata sosial sebagai standar perilaku normatif dalam kehidupan masyarakat:
Pranata sosial berasal dari bahasa Inggris, social institution yang berarti lembaga masyarakat, bangunan sosial, lembaga sosial.
Menurut para ahli, pranata sosial berarti :
-        menurut Prof. Dr. Kontjaraningrat, pranata sosial merupakan suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktifitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat
-        menurut Robert Mac Iver dan C.H. Page, pranata sosial merupakan prosedur atau tata cara yang diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.
-        Menurut Dr. Soerjono Soekanto, pranata sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam masyarakat.
-        Dari berbagai pendapat, dapat diambil kesimpulan bahwa pranata sosial adalah sistem yang tersusun berdasarkan tingkah laku yang berbeda dari organisasi atau grup yang terdiri atas sejumlah orang.
Dari rumusan diatas, terdapat hubungan utama dalam pranata sosial yakni :
-        pranata sosial mengandung nilai-nilai peranan dan bentuk tingkah laku
-        pola tingkah laku bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan
-        terdapat pola pembenaran tingkah laku yang ditetapkan secara ketat .
-        masyarakat selalu diliputi masalah dalam pemenuhan kebutuhan sosial.
-        dalam pemenuhan kebutuhan, manusia menciptakan pranata pertanian dan industri
          Pranata sosial selalu terdapat dalam masyarakat, baik masyarakat sederhana maupun yang sudah modern. Hal ini karena merupakan kebutuhan mutlak dalam berkehidupan sehari-hari agar dapat berjalan selaras dan harmonis dalam masyarakat.

  XIX.          Upaya pengendalian penyimpangan sosial:
Usaha - usaha pengendalian sosial untuk mengatasi penyimpangan – penyimpangan sosial yang terjadi di keluarga dan masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1.    Mengadakan pembinaaan bagi pelaku penyimpangan sosial
2.    Penerapan prinsip “ Minus Malum “ artinya mentolerir dan memaafkan
3.    Menerapkan hukum yang tegas
4.    Memberikan kasih sayang, tanggung jawab, kepercayaan dan kesempatan berpartisipasi
5.    Membentuk institusi pusat

        Institusi atau lembaga pusat yang diakui resmi sebagai lembaga pencegahan penyimpangan sosial yaitu :

a.    Lembaga atau Institusi Pemerintah ( Lembaga Hukum )
                Lembaga pemerintah dengan kekuasaannya dapat menciptakan hukum yang mampu melindungi dan memberi sanksi terhadap perilaku penyimpangan.

b.    Lembaga Agama
                Lembaga ini bertugas mengawasi dan membina serta mengarahkan terhadap penyimpangan sosial terutama berkaitan dengan penyimpangan kaidah agama. Lembaga ini tidak bisa menjatuhkan sanksi tegas atau hukuman kepada pelaku penyimpangan sosial.

c.     Tokoh dan Ketua Adat
Ketua adat atau tokoh masyarakat dengan kewibawaannya mampu mengarahkan dan mengkondisikan masyarakat untuk berlaku sesuai norma yang berlaku. Para ketua adat maupun tokoh masyarakat dapat memberi sanksi terhadap pelaku penyimpangan dengan hukum adat yang berlaku.


E.    SIKAP TERHADAP PELAKU PENYIMPANGAN SOSIAL

1.    Sanksi
       
Terhadap pelaku penyimpangan sosial selain melakukan pembinaan kita dapat memberikan sanksi untuk menyadarkan pelaku akan kesalahannya. Sanksi dapat berupa sanksi fisik ( hukuman penjara, cambuk, diikat, dipukul dll ), Sanksi psikologis ( penekanan pada aspek psikologis ), sanksi ekonomi ( bersifat kebendaan misal : denda, penyitaan harta kekayaan ).

2.    Tindakan

                Tindakan yang dilakukan harus bijaksana dan berlaku arif terhadap pelaku penyimpangan sosial. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain :

        a.    Saat bergaul dengan pelaku penyimpangan sosial jangan membicarakan tentang      kejelekannya.
        b.    Diajak berbicara dan memberi kesempatan untuk ikut andil dalam memajukan dan                 kegiatan di masyarakat.
        c.     Menghormati dan diperlakukan sama dengan orang yang tidak melakukan penyimpangan sosial.
d.    Memberi kepercayaan penuh dan hilangkan perasaan curiga.
        e.    Tidak memperlakukan semena – mena ketika terjadi penyimpangan sosial kepada pelaku penyimpangan sosial.
XX.            Karakteristik Negara Maju dan Negara Berkembang:
No.
Negara Maju
No.
Negara Berkembang
1
Dapat mengatasi berbagai masalah kependudukan, seperti:
a.    Pertumbuhan dan jumlah penduduk kecil.
b.    Persebaran penduduk relatif merata, sebagian besar tinggal di perkotaan, karena merupakan negara industri.
c.    Angka beban ketergantungan kecil.
d.   Kualitas penduduk tinggi.
e.    Angka kemiskinan dan pengangguran relatif rendah.
f.     Pendapatan perkapita tinggi.
1
Memiliki berbagai masalah kependudukan, seperti:
a.    Pertumbuhan dan jumlah penduduk tinggi.
b.    Persebaran penduduk tidak merata, sebagian besar tinggal di pedesaan, karena merupakan negara agraris.
c.    Angka beban ketergantungan tinggi.
d.   Kualitas penduduk rendah.
e.    Angka kemiskinan dan pengangguran tinggi.
f.     Pendapatan perkapita rendah.
2
Produktifitas penduduk di dominasi barang-barang sekunder (industri) dan tersier (jasa).
2
Produktifitas penduduk di dominasi barang-barang primer (pertanian dan pertambangan).
3
Ekspor utama hasil industri dan jasa
3
Ekspor utama produk primer.
4
Sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara optimal.
4
Sumber daya alam belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
5
Fasilitas umum tercukupi.
5
Fasilitas umum terbatas.
6
Tingkat pendidikan tinggi.
6
Tingkat pendidikan rendah.
7
Tingkat pendapatan tinggi.
7
Tingkat pendapatan rendah.
8
Tingkat kesehatan tinggi.
8
Tingkat kesehatan rendah.
9
Tingkat kesadarn hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap HAM dijunjung tinggi.
9
Tingkat kesadarn hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap HAM relatif rendah.
10
Tergantung kepada negara maju.


  XXI.          Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat:
Perubahan Sosial
Setiap manusia dalam hidup bermasyarakat akan mengalami perubahan. Perubahan dapat terjadi pada berbagai sendi kehidupan di masyarakat, salah satunya adalah perubahan di bidang sosial.
Berikut ini beberapa pengertian perubahan sosial menurut beberapa ahli sosialogi dan antropologi :

1).                William Ogburn
Menyatakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial meliputi perubahan kebudayaan material dan kebudayaan inmaterial serta hubungannya. 
2).                Kingsley Davis
Menyatakan bahwa perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
3).                Samuel Koenig
                   Mengatakan bahwa perubahan – perubahan sosial menunjuk pada modifikasi – modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia.
4).                Roucek dan Waren
Mereka mengatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan dalam proses sosial atau dalam struktur masyarakat.
5).                Selo Soemardjan
Menyatakan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat.  Perubahan tersebut mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Dari berbagai pendapat tersebut dapat kita simpulkan bahwa Perubahan sosial adalah perubahan dalam hal struktur, fungsi, lembaga – lembaga dan cara hidup dalam masyarakat yang diterima oleh anggota masyarakat.
Perubahan sosial dapat diartikan pula sebagai perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial di dalam masyarakat sehingga muncul tata kehidupan sosial yang baru.
Unsur – unsur yang berubah pada perubahan sosial meliputi nilai – nilai sosial, sikap hidup, pola perilaku, sistem organisasi, dan cara hubungan sosial antar anggota masyarakat. Contoh perubahan sosial yaitu :

a.         Timbulnya organisasi buruh dalam masyarakat menyebabkan perubahan hubungan antara buruh dan majikan. Dengan organisasi buruh majikan tidak dapat berbuat semena mena terhadap buruh bahkan, buruh dapat menuntut hak – haknya yang seharusnya diterima dari majikan.

b.         Munculnya organisasi HAM yang dulu tidak ada. Dengan adanya HAM ini, hak – hak manusia akan terlindungi, tidak ada lagi ras diskriminasi dan sebagainya.

2.   Perubahan Budaya

Kata kebudayaan atau budaya sering muncul dalam kehidupan sehari-hari baik diucapkan secara lisan maupun lewat media cetak dan media elektronik.
Kata “kebudayaan” berasal dari Bahasa Sansekerta “buddayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “buddhi” yang berarti budi atau akal.  Sehingga kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan budi dan akal.

Berikut ini definisi kebudayaan menurut beberapa ahli :

a.   E. B. Taylor
      Kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan-kemampuan serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

b.   Selo Soemardjan dan Solaiman Soemardi
      Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.

c.   Lintoon
      Kebudayaan adalah keseluruhan dari pengetahuan, sikap, pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh suatu anggota masyarakat tertentu.

d.   Kroeber
      Kebudayaan adalah keseluruhan relasi gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan dan nilai-nilai yang dipelajari dan diwariskan dan perilaku yang ditinggalkannya.

e.   Koentjaraningrat
      Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia didalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar.

Pendukung kebudayaan adalah  manusia.  Sebagai makhluk sosial manusia selalu berinteraksi dengan manusia lain di masyarakat, hal ini akan menyebabkan kebudayaan pun berubah.  Berubahnya kebudayaan mengakibatkan unsur-unsur kebudayaan yang ada di masyarakat mengalami perubahan.
Ketidaksesuaian unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi ketidakserasian fungsi bagi kehidupan di masyarakat atau perubahan dalam hal unsur-unsur budaya di masyarakat disebut perubahan budaya.
Unsur budaya yang berubah meliputi : sistem pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, teknologi, hukum, adat, kebiasaan dan sebagainya.
Contoh : -  Kebiasaan petani mengolah tanah dahulu menggunakan bajak yang ditarik kerbau atau sapi, sekarang menggunkan traktor yang lebih cepat.
              -   Perubahan dalam hubungan jarak yang dahulu hanya menggunakan surat, sekarang berkembang menggunakan telepon bahkan internet.

Perubahan sosial dan perubahan budaya merupakan dua hal yang sulit dibedakan, sebab perubahan budaya bisa timbul akibat perubahan sosial atau sebaliknya.  Ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial daperubahan budaya mempunyai aspek yang sama, yaitu penerimaan cara-cara baru dalam memenuhi kebutuhan hidup.

XXII.            Tipe-tipe perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan:

Pada dasarnya masyarakat dalam menghadapi perubahan sosial budaya dapat bersikap menyesuaikan diri (CONFORMITY) bila ada kecocokan, tetapi dapat juga bersifat menyimpang (DEVIATION).
Conformity adalah proses menyesuaikan diri anggota masyarakat dengan cara mengindahkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sikap ini diambil karena terdapat kecocokan pada perubahan sosial budaya yang telah terjadi.
Deviation adalah sikap penyimpangan yang dilakukan oleh anggota masyarakat karena adanya ketidaksesuaian sosial budaya. Ketidaksesuaian sosial terjadi karena hal yang lama atau yang sudah ada tidak lagi cocok dengan perkembangan zaman.
Sebenarnya perilaku manusia dalam menyikapi perubahan sosial dan budaya sangat beranekaragam, tergantung dari persepsi anggota masyarakat tehadap dampak yang akan ditimbulkan.
Ada beberapa pengelompokan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial budaya tersebut :
1.    Tipe Perilaku Masyarakat Yang Mengharapkan Terjadinya Perubahan
Tipe perilaku ini adalah kelompok masyarakat yang mempunyai pemikiran-pemikiran   progesif dan tidak nyaman dengan kemapanan.
Dari kelompok inilah sering muncul tokoh-tokoh yang menggelorakan dan mempejuangkan secara nyata perubahan dalam masyarakat (AGENT OF CHANGE).
Misalnya, dalam gerakan reformasi di Indonesia tipe perilaku ini adalah para mahasiswa yang mendapat sebutan "Anti Status Quo".
2.    Tipe Perilaku Masyarakat Yang Apatis (Masa Bodoh) Terhadap Perubahan Sosial Budaya
Tipe perilaku masyarakat yang apatis terhadap perubahan terdiri atas dua kalangan.
a.    Kalangan anggota masyarakat yang disibukkan dengan upaya-upaya pemenuhan kebutuhan pokok. Mereka lebih mengutamakan usaha pemenuhan kebutuhan pokoknya daripada memikirkan hal-hal yang tidak berhubungan langsung dengan kebutuhan hidupnya secara ekonomi.
b.    Kalangan anggota masyarakat yang memandang bahwa perubahan sosial budaya dalam masyarakat secara alamiah pasti terjadi. Mereka mempunyai anggapan bahwa tidak ada gunanya menolak atau menerima perubahan, karena perubahan itu pasti terjadi.
3.    Tipe Perilaku Masyarakat yang Menolak Perubahan Sosial Budaya.
Kelompok masyarakat yang menolak perubahan didasarkan pada beberapa alasan :
a.    Perubahan sosial budaya akan merusak sistem-sistem kemasyarakatan yang sudah mapan.
b.    Adanya alasan-alasan yang bersifat sensitifitas pribadi misalnya alasan yang berasal dari kelompok masyarakat yang memiliki status sosial yang telah mapan. Mereka memiliki rasa ketakutan karena perubahan akan mengganggu kemapanannya (STATUS QUO).
XXIII.            Menganalisis Bentuk-bentuk Muka Bumi
Menganalisis Bentuk Muka Bumi dengan Menggunakan Peta Umum
      Peta Umum adalah peta yang melukiskan semua kenampakan umum yang terdapat di permukaan bumi, baik kenampakan daratan maupun perairan, seperti batas wilayah, jalan, dataran tinggi, dataran rendah, gunung, kota, sungai, danau, rawa,dan laut. Contoh peta umum antara lain: Peta Dunia, Peta Benua Asia, Peta Asia Tenggara, Peta  Indonesia, Peta Jawa Tengah, dan Peta Kabupaten Temanggung. Menganalisis peta umum adalah memahami peta umum melalui simbol-simbol yang ada pada peta umum tersebut.
      Simbol-simbol yang ada pada peta umum terdiri dari:
a.    Simbol titik digunakan untuk menggambarkan tempat seperti ibu kota, kota, dan gunung.
b.    Simbol garis, digunakan untuk menggambarkan batas wilayah, sungai, dan jalan.
c.     Simbol daerah, digunakan untuk menggambarkan kenampakan daerah, misalnya daerah permukiman, daerah pertanian, daerah hutan, dan daerah rawa.
d.    Simbol warna
1)    Biru, untuk menggambarkan perairan, seperti sungai, danau, dan laut. Laut dangkal digambar dengan biru muda, sedangkan laut dalam digambar dengan warna biru tua.
2)    Hijau untuk menggambarkan daerah dataran rendah.
3)    Cokelat, untuk menggambarkan daerah pegunungan.
4)    Kuning, untuk menggambarkan dataran tinggi.
5)    Putih, untuk puncak gunung yang tertutup salju.
Untuk menggambarkan ketinggian pegunungan diberlakukan warna secara gradasi (bertingkat) dari warna gelap ke warna terang yaitu cokelat, kuning, putih.
Contoh simbol-simbol pada peta umum:
                              Gambar : Contoh-contoh simbol pada peta


Langkah-langkah untuk menganalisis peta umum adalah sebagai berikut:
a.       Siapkan peta umum yang akan dianalisis, misalnya Peta Pulau Sumatera
b.      Perhatikan legenda untuk memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta.
c.       Perhatikan persebaran data pada wilayah pulau tersebut.
d.      Perhatikan tahun pembuatan peta untuk mengetahui apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.
2. Menganalisis Bentuk Muka Bumi dengan Menggunakan Peta Topografi
a. Peta Topografi
Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi rendahnya (relief) permukaan bumi.  Dari peta topografi kita dapat mengetahui tinggi rendahnya (relief) suatu tempat secara akurat. 
Langkah-langkah untuk mengintepretasi peta topografi adalah sebagai berikut:
1)   Siapkan peta topografi yang akan diintepretasi.
2)   Perhatikan legenda untuk memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta tersebut.
3)   Perhatikan persebaran data pada wilayah tersebut. 
4)   Perhatikan tahun pembuatan peta untuk mengetahui apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.

XXIV.            Kaitan unsur geografis dengan penduduk di Kawasan Asia Tenggara
Secara geografis berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia, dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Sedangkan secara astronomis Asia Tenggara terletak pada 28ºLU-11ºLS dan 92ºBT-141ºBT. Luas wilayah  2.792.335 km².  Batas-batas wilayahnya, sebelah utara: Negara Cina, sebelah timur: Negara Papua Nugini,  dan Samudera Pasifik, sebelah selatan: Samudera Hindia, dan sebelah Barat: Negara India, Bangladesh dan Teluk Benggala.
              Peta : Asia Tenggara

                
B.  Bentang Alam Kawasan Asia Tenggara

         Kawasan Asia Tenggara dibagi dalam 2  wilayah yaitu:
1.      Daratan yang berada di Semenanjung Asia Tenggara:
      Terdiri dari Negara Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam dan Malaysia Barat
2.      Daratan yang berbentuk Kepulauan:
Terdiri dari: Negara Singapura, , Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Timor Leste dan Malaysia Timur .
Bentang alam Kawasan Asia Tenggara dilalui oleh tiga jalur pegunungan, yaitu
1.      Bagian barat berupa rangkaian Pegunungan Sirkum Mediteran, pegunungan ini antara lain Arakan Yoma, Davina, Annam, Fatkai, Dataran Tinggi Shan dan Dataran Tinggi Korat.
2.      Bagian timur merupakan rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik yang melalui Negara Filipina berlanjut ke Pulau Sulawesi di Indonesia.
3.      Wilayah Papua berada pada rangkaian Pegunungan Lingkar Australia dengan Puncak Pegunungan Jaya Wijaya.Ketiga rangkaian pegunungan tersebut berakhir di Laut Banda.
Sungai-sungai di Asia Tenggara antara lain Sungai Chao Praya, Irrawadi, Sittang, Mekong,  Salween, Barito, Mahakam,  dan Musi. Danau-danau yang ada antara lain dana Thale Luang (Thailand), Tonle Sap (Kamboja), Toba dan Poso (Indonesia)

C. Keadaan Iklim Asia Tenggara
          Karena terletak pada lintang 28ºLU-11ºLS maka secara astronomis Asia Tenggara beriklim tropis, kecuali Myanmar di bagian utara yang beriklim sub tropis. Sedangkan secara geografis Kawasan Asia Tenggara beriklim muson,  terdapat dua musim seperti di Indonesia, musim apa sajakah itu?
Ciri-ciri iklim tropis di Asia Tenggara:
1. Curah hujan tinggi, karena pengaruh angin muson barat.
2. suhu udara panas, karena berada di dekat ekuator.

Beberapa iklim fisis di Asia Tenggara antara lain:
1. Iklim Laut, yaitu iklim yang dipengaruhi angin laut, karena Wilayah Asia Tenggara dikelilingi laut yang luas.
2. Iklim Gunung, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh adanya gunung-gunung yang tinggi.
3. Iklim Dataran Rendah, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh adanya dataran rendah yang tersebar di Kawasan Asia Tenggara.
XXV.            Pembagian permukaan bumi atas benua dan samudera
1. Benua
Benua adalah daratan yang sangat luas sehingga bagian tengahnya tidak terpengaruh oleh angin laut. Di muka Bumi ini terdapat lima benua yang dapat dihuni manusia sehingga disebut Panca Benua. 
NO.
BENUA
LUAS (km²)
Benua yang keenam adalah Benua Antartika (Kutub Selatan), benua ini tidak dapat dihuni manusia karena tertutup salju abadi sepanjang tahun.
 1.
 2.
 3.
 4.
 5.
Asia
Amerika
Afrika
Eropa
Australia
43.493.000
42.292.000
30.970.000
10.245.000
  8.945.000
Tabel: Benua dan luasnya
2.      Samudera adalah perairan yang sangat luas.  Berikut ini adalah tabel samudera dan luasnya
NO.
SAMUDERA
LUAS (km²)
 1.
 2.
 3.
 4.
Pasifik
Atlantik
Hindia
Arktik
165.385.450
  82.440.830
  73.440.000
  14.005.030

XXVI.            Perilaku Masyarakat dalam perubahan sosial di Era Global
1.      Pola Pergaulan
Pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi telah merubah pola pergaulan masyarakat khususnya pada generasi muda. Di era globalisasi sekarang ini banyak masyarakat melihat dan meniru pola pergaulan masyarakat luar (pergaulan bebas).
2.   Pola Makan
Pola makan masyarakat banyak mengalami perubahan yaitu dari tempat dan cara makan, dahulu makan di rumah atau di warung dengan makanan ciri khas daerah sekarang makannya di restouran, café dengan makan makanan ala luar negeri.
3.   Pola Pendidikan
Sistem pendidikan di suatu negara ada yang meniru dari dunia Barat. Contoh : Indonesia dalam proses pendidikan guru merupakan figur utama, sekarang guru hanya sebagai fasilitator dan siswa menjadi subyek.
4.   Pola Perdagangan
Di beberapa negara akibat pengaruh global muncul perdagangan bebas yaitu sistem perdagangan yang mengurangi dan menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan antar negara, seperti bea masuk serta pajak.
Contoh : AFTA, NAFTA, APEC, UNI EROPA dan lain-lain.
5.   Bentuk dan Pola Pakaian 
Berbagai macam model, merek, peragaan busana di gelar dan di tayangkan lewat iklan baik di media cetak maupun elektronik akan mudah mempengaruhi perilaku masyarakat dalam berpakaian.
  6. Pola Perilaku Individualisme
      Sifat mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang lain. Hal ini karena masyarakat dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas.
  7. Pola Hidup Konsumtif
      Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
8.   Pola Hidup Teodonisme atau Materialisme
Teodonisme adalah sikap hidup di kalangan masyarakat yang ingin hidup mewah dan enak. Sedangkan materialisme adalah sikap hidup yang lebih memntingkan kebutuhan material ( kehidupan di dunia )dan menyampingkan kehidupan di akhirat.
9.   Sikap Kurang Menghargai Nilai – Nilai Tradisional
      Dengan masuknya budaya – budaya baru / asing akan berakibat kurang dihargai dan meninggalkan niali – nilai budaya tradisional yang diniai menghambat kemajuan.