PRAKIRAAN MATERI UKG
SESUAI KISI-KISI MAPEL GEOGRAFI DAN SOSIOLOGI
I.
Hubungan
antara keragaman bentuk muka bumi dengan kehidupan manusia:
1.
Pola dan Bentuk Kegiatan
Penduduk di Dataran Rendah:
Sesuai dengan keadaan alamnya pola dan bentuk
kegiatan penduduk di dataran rendah pada umumnya bermata pencaharian sebagai
petani lahan basah (sawah). Sementara rumah-rumah penduduk pada umumnya sudah
permanen dengan bahan batu bata atau tembok. Hal ini dikarenakan pada dataran
rendah dicirikan dengan lahan yang datar, transportasi mudah sehingga mudah
mendatangkan bahan bangunan dari daerah lain.
2.
Pola dan Bentuk Kegiatan
Penduduk di Dataran Tinggi / Pegunungan:
Kondisi bentang alam dataran tinggi atau pegunungan reliefnya kasar, maka
pola dan bentuk kegiatan penduduk yang ada juga menyesuaikan dengan kondisi
setempat. Pada umumnya penduduk mempunyai mata pencaharian sebagai petani lahan
kering (padi gogo, palawija) dan kegiatan perkebunan. Sementara bentuk rumah
umumnya terbuat dari bahan kayu karena mudah mendapatkannya di hutan.
3.
Pola dan Bentuk Kegiatan
Penduduk di Dataran Pantai:
Pola dan bentuk kegiatan penduduk di dataran pantai dicirikan dengan mata
pencaharian penduduk sebagai nelayan, bertani garam, dan usaha perikanan
tambak. Bentuk rumah ada yang permanen atau dari papan dengan atap seng.
II.
Hubungan
antara Tenaga Endogen dengan kehidupan sosial masyarakat:
Tenaga Endogen terdiri dari:
1.
Tektonisme:
Pergeseran kerak bumi/lapisan batuan
2.
Vulkanisme:
Gunung berapi
3.
Seisme:
getaran-getaran yang disebabkan oleh tektonisme dan vulkanisme yang menimbulkan
gempa bumi.
Hubungan antara Tenaga Endogen dengan kehidupan sosial masyarakat:
Dampak Positif
|
Dampak Negatif
|
a.
Magma yang
menembus kerak bumi dan membeku di bawah permukaan tanah berpotensi
mengandung mineral yang berharga seperti emas, perak, dan bahan tambang
lainnya.
b.
Material letusan
gunung berapi eflata kaya akan mineral yang dibutuhkan oleh pertumbuhan
tanaman.
c.
Magma yang panas
di bawah permukaan bumi juga memanaskan air tanah sehingga terbentuk uap yang
berguna untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi. Dapat pula
memanaskan air tanah sehingga menjadi sumber air panas bagi keperluan wisata.
d.
Endapan pasir dan batu di sekitar gunung berapi sangat
berguna untuk bahan bangunan.
e.
Terbentuknya
gunung atau pegunungan akan menjadi daya tarik wisata karena udara sejuk dan
pemandangannya indah.
|
a.
Lava dan lahar
yang dikeluarkan oleh gunung berapi dapat merusak lahan pertanian, pemukiman,
dan dapat menimbulkan korban jiwa.
b.
Abu vulkanis yang
dikeluarkan oleh gunung berapi dapat merusak tanaman, ganggungan kesehatan,
dan dapat mengganggu aktivitas penduduk.
c.
Bom, lapili,
pasir yang terhempas saat letusan gunung berapi dapat merusak pemukiman, dan
pertanian.
|
III.
Interaksi
sebagai proses sosial:
Interaksi sosial merupakan proses sosial, sebab kejadian terjadinya interaksi sosial bersamaan dengan
proses terjadinya proses sosial.
Dalam memutuskan suatu masalah
dimulai dengan kontak sosial, komunikasi, musyawarah, dan pengambilan
keputusan, itu melalui proses sosial.
IV.
Sosialisasi
sebagai pembentuk kepribadian:
Kepribadian manusia terbentuk melalui proses sosialisasi dalam keluarga,
lingkungan bermain, dan masyarakat.
Kepribadian dan sikap seseorang terbentuk dari lingkungan keluarga,
lingkungan bermain, dan masyarakat.
V.
Proses asosiatif dan disosiatif dalam kehidupan
sosial:
1.
Proses asosiatif yaitu proses social yang
membentuk adanya kesatuan dan kerjasama.
Macam-macam proses asosiatif: Kerjasama,
Akomodasi, Asimilasi, Akulutrasi.
2.
Proses Asosiatif yaitu proses social yang
mengarah pada pertentangan untuk mencapai
tujuan.
Macam-macam proses social asosiatif: Persaingan, pertentangan(Konflik),
Kontravensi
VI.
Unsur-unsur
peta:
a.
Judul
b.
Skala
c.
Orientasi
(penunjuk arah)
d.
Simbol
e.
Legenda
f.
Garis
astronomis
g.
Inset
h.
Tahun
pembuatan
i.
Garis
tepi (border)
j.
Lettering
VII.
Hubungan
kondisi geografis dan penduduk;
Keuntungan dari letak
geografis tersebut diatas Indonesia memiliki letak yang strategis sebab berada
pada posisi silang yang sangat menguntungkan dari segi sosial, ekonomi dan
politk.
Berikut
ini beberapa dampak positif letak Indonesia yang strategis :
a. Lalu lintas pelayaran wilayah perairan Indonesia yang
ramai
b. Perdagangan Indonesia semakin maju
c. Menambah devisa negara
d. Kegiatan pariwisata di Indonesia semakin meningkat
e. Barang-barang produksi Indonesia mudah dikenal di dunia
f. Terbentuknya kerjasama regional ASEAN
g. Indonesia mendapat pengaruh berbagai kebudayaan dan
peradaban dari negara luar.
Secara geografis Indonesia beriklim:
1.
Iklim
muson yang dipengaruhi oleh angin muson yang berganti arah setiap 6 bulan
sekali sehingga Indonesia mempunyai 2 musim yaitu musim penghujan dan kemarau.
2.
Iklim
Laut karena dikelilingi oleh laut yang luas.
VIII.
Gejala yang
terjadi di atmosfer terhadap kehidupan:
Dalam atmosfer terdapat berbagai macam gas, fungsi gas adalah sebagai berikut :
1.
Karbondioksida untuk
proses fotosintesis oleh tumbuh-tumbuhan dan menyimpan panas yang dipancarkan
bumi,
2.
Argon untuk mengisi
lampu pijar,
3.
Neon untuk mengisi
lampu tabung,
4.
Helium dan Hidrogen
untuk mengisi balon dan pesawat zeppelin karena massanya sangat ringan,
5.
Nitrogen untuk
tumbuh-tumbuhan,
6.
Oksigen untuk
pernafasan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan,
7.
Ozon untuk melindungi
bumi dari radiasi sinar matahari terutama ultraviolet.
Lapisan-lapisan Atmosfer
Berdasarkan suhu
udaranya, lapisan atmosfer terdiri atas 5 yaitu :
1.
Troposfer
Ketebalan lapisan ini
berbeda-beda. Di khatulistiwa mencapai ketinggian 19 km, di daerah kutub
mencapai 7-8 km, sehingga ketebalan rata-ratanya 11 km. Ciri utama lapisan ini
adalah sebagai berikut :
a.
Suhu udara makin
tinggi jika ketinggian tempat bertambah. Setiap naik 100 meter, suhu udara turun
+ 0,60C. Penurunan suhu tersebut dinamakan Gradien Temperatur
Vertikal.
b.
Terdapatnya
gejala-gejala cuaca seperti hujan, awan, angin kilat, halilintar, pelangi,
halo, dan lain-lain.
Di atas lapisan
troposfer terdapat lapisan tropopause (lapisan pembatas antara troposfer dengan
stratosfer).
2.
Stratosfer
Ketinggian lapisan
ini mencapai + 50 km. Pada lapisan stratosfer terdiri atas 2 lapisan (2
bagian), yaitu :
a.
Lapisan isotermal
yaitu lapisan yang mempunyai suhu udara sama, kira-kira pada ketinggian 11-20 km,
b.
Lapisan inversi,
dengan ketinggian + 20 – 50 km, suhu udara pada lapisan ini makin ke
atas makin meningkat, sampai pada ketinggian 50 km suhu udaranya mencapai – 50C.
Meningkatnya suhu udara pada lapisan ini karena adanya kandungan gas ozon (O3).
Di atas lapisan
strafosfer terdapat lapisan stratopause (lapisan pembatas antara stratosfer
dengan mesosfer).
3.
Mesosfer
Lapisan ini berada
pada ketinggian + 50 – 58 km. Suhu udara pada lapisan ini semakin ke
atas semakin rendah, dan tiap kenaikan 1.000 meter suhu udaranya turun 2,50
C – 30C. Lapisan mesosfer dengan lapisan termosfer (diatasnya)
dibatasi lapisan Mesopause.
4.
Termosfer
Ketinggian lapisan
ini + 85 km – 500 km, yang sering disebut lapisan panas (hot layer).
Suhu udara di bagian bawah + - 900C sedang bagian atasnya
mencapai 5000 C. Hal ini disebabkan molekul oksigen mengabsorbsi
energi matahari.
5.
Eksosfer
Lapisan ini terletak
pada ketinggian di atas 500 km. Pengaruh gravitasi bumi terhadap molekul udara
sangat kecil sedangkan pengaruh dari angkasa luar sangat besar.
IX.
Gejala-gejala
yang terdapat pada hidrodfer terhadap kehidupan manusia:
A. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air
atau semua bentuk air yang ada di bumi. Air yang ada di permukaan bumi tidak
akan pernah habis dan jumlahnya tetap, tetapi air yg ada di permukaan bumi akan
mengalami perputaran atau siklus yang disebut Siklus Hidrologi. Siklus
Hidrologi adalah sirkulasi atau perputaran air secara umum dari laut ke
atmosfer, kemudian ke permukaan bumi, ke dalam tanah terus kembali lagi ke
laut.
Secara umum Siklus
Hidrologi dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1.
Siklus pendek,
dimulai dari penguapan, terjadi di permukaan laut, terbentuk awan dan akhirnya
terjadi hujan di kawasan laut.
2.
Siklus sedang,
dimulai dari penguapan di permukaan laut, terbentuk awan, awan terbawa angin,
terjadi hujan di daratan dan mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan
3.
Siklus panjang,
dimulai penguapan, terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan, awan
terbawa angin, terjadi hujan di daratan dan mengalir lagi ke laut melalui
sungai di permukaan dan aliran bawah tanah.
Hal-hal yang
berkaitan dengan Siklus Hidrologi, antara lain :
1.
Penguapan (dari laut,
danau, dan tanah) disebut evaporasi
2.
Awan yang mengembun
karena proses pendinginan disebut kondensasi
3.
Proses terjadinya
hujan disebut presipitasi
4.
Penguapan dari
tumbuh-tumbuhan disebut transpirasi
5.
Meresapnya air hujan
ke dalam tanah disebut infiltrasi
6.
Air mengalir di
permukaan tanah melalui sungai, parit, dan lain-lain disebut flow
7.
Air meresap /
tertahan pada daun disebut intersepsi
8.
Penguapan yang
berasal dari laut, danau, tanah maupun dari tumbuh-tumbuhan disebut
evapo-transpirasi
B.
Perairan Darat
Bentuk tubuh perairan
darat meliputi sungai, rawa, danau, dan air tanah.
1.
Sungai
Sungai adalah bentuk
aliran air yang melalui saluran atau lembah alami yang berfungsi untuk
menampung dan mengalirkan air yang berasal dari air hujan dan mata air dari
satu tempat ke tempat lainnya.
Jenis-jenis sungai :
a.
Berdasarkan sumber
airnya dibedakan menjadi 3 :
1)
Sungai hujan adalah
sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan,
2)
Sungai gletser adalah
sungai yang sumber airnya berasal dari pencairan salju,
3)
Sungai campuran
adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan percairan salju.
b.
Berdasarkan besar
atau kecilnya aliran air sungai atau debitnya, dibedakan menjadi 3 :
1)
Sungai Permanen,
adalah sungai yang sepanjang tahun debit airnya relatif konstan,
Contoh : Sungai
Mahakam, Sungai Musi, Sungai Mamberamo.
2)
Sungai Periodik,
adalah sungai yang pada musim hujan debit airnya besar, sedang pada musim
kemarau debit airnya kecil,
Contoh :
Sungai-sungai di Pulau Jawa, Pulau Bali, dan Nusa Tenggara.
3)
Sungai Episodik,
adalah sungai yang pada musim penghujan debit airnya besar sedang pada musim
kemarau debit airnya kecil bahkan kering.
Bagian-bagian Sungai
Profil memanjang
sebuah sungai terdiri atas 3 bagian yaitu :
a.
Bagian Hulu
Bagian hulu suatu
sungai terletak di daerah yang lebih tinggi dengan kemiringan lereng agak
terjal.
b.
Bagian Tengah
Pada bagian ini lebih
landai dibanding dengan bagian hulu.
c.
Bagian Hilir
Pada bagian hilir
sungai ini memiliki arus air yang relatif tenang, dan merupakan tempat
pengendapan lumpur dan material lain yang terbawa dari daerah hulu.
Manfaat Sungai :
a.
Air minum, mandi dan
cuci (keperluan sehari-hari)
b.
Irigasi / pengairan
sawah
c.
PLTA
d.
Perikanan air tawar
e.
Tansportasi air
f.
Pariwisata
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai
adalah suatu sistem sungai yang berfungsi menerima, menyimpan, dan mengalirkan
kembali air hujan yang jatuh di atasnya melalui satu sungai.
Contoh :
a.
Sungai Kapuas
(Kalimantan Barat)
b.
Sungai Kahayan
(Kalimantan Tengah)
c.
Sungai Mahakam
(Kalimantan Timur)
d.
Sungai Barito
(Kalimantan Selatan)
e.
Sungai Musi (Sumatera
Selatan)
f.
Sungai Mamberamo
(Papua)
g.
Sungai Digul (Papua)
h.
Sungai Batanghari
(Jambi)
2.
Rawa
Rawa adalah tubuh perairan dangkal di daratan,
terbentuk pada daerah yang drainasenya kurang baik, letaknya rendah, dan di
muara sungai-sungai besar. Sumber air rawa berasal dari air hujan, air banjir
atau air pasang.
Rawa berdasarkan
lingkungan terbentuknya terbagi atas :
a.
Rawa Pantai, yaitu
rawa yang terdapat di pantai
Ciri-cirinya :
-
Airnya payau
-
Terpengaruh oleh
pasang surut
-
Material dasarnya
berupa lumut
b.
Rawa Pedalaman, yaitu
rawa yang terbentuk jauh dari pantai, kedalaman air rawa terpengaruh air hujan.
Manfaat rawa :
a.
Perikanan tambak
b.
Pelindung pantai /
daratan dari gelombang laut
c.
Sarana rekreasi
3.
Danau
Danau adalah tubuh
perairan di daratan yang berupa cekungan alami dan terisi air yang menggenang.
Sumber air danau berasal dari air hujan, air tanah, mata air atau air sungai.
Ciri-ciri danau
sebagai berikut :
a.
Terbentuk secara
alami
b.
Air cukup dalam
c.
Tumbuh-tumbuhan air
hanya berada di pinggiran
d.
Sudah terbentuk
gelombang air, khusus danau yang luas.
Menurut terjadinya
danau dibedakan menjadi 6 yaitu :
a.
Danau Vulkanik,
adalah danau yang terbentuk sewaktu gunung api meletus, bagian puncaknya
membentuk depresi yang terisi air.
Contoh : Danau Batur (Bali), Danau Kawah Tangkuban
Perahu (Jawa
Barat), Danau Kawah Kelut (Jawa Timur)
b.
Danau Tektonik,
adalah danau yang terjadi karena proses tektonik seperti pensesaran,
pengangkatan, atau penurunan
Contoh : Danau Poso (Sulawesi), Danau Tempe, Danau
Maninjau, Danau
Tondano
c.
Danau
Vulkanotektonik, adalah danau terbentuk oleh proses vulkanik dan tektonik.
Diawali terjadinya letusan gunung api sehingga terjadi kekosongan pada dapur
magma yang mengakibatkan pergeseran dan atau ambles.
Contoh : Danau Toba, Danau Singkarak, Danau Ranu
d.
Danau Bendungan
(waduk), adalah danau yang terbentuk bila aliran sungai yang besar terbendung,
baik secara alami (longsoran aliran lahar) maupun sengaja dibuat oleh manusia.
e.
Danau Karst, adalah
danau yang terbentuk di daerah kapur / gamping sebagai akibat pengikisan air.
f.
Danau Glasial, adalah
danau yang terjadi oleh proses erosi gletser atau oleh bendungan gletser.
Contoh : Danau
Ertzberg (Papua)
Manfaat danau :
a.
Irigasi pertanian
b.
PLTA
c.
Pencegah banjir
d.
Tempat rekreasi
e.
Perikanan darat
f.
Tempat olah raga air
g.
Cadangan air bersih
4.
Air Tanah
Air tanah adalah air
yang terdapat atau tersimpan dalam tanah dan atau batuan.
Air tanah dibedakan
menjadi 2 bagian yaitu :
a.
Air tanah bebas
(fretis) adalah air tanah yang terletak di bawah permukaan tanah dan tidak ada
lapisan kedap airnya.
b.
Air tanah tertekan
(artesis) adalah air tanah yang terletak diantara dua lapisan kedap air dan
umumnya jauh di bawah permukaan tanah.
C.
Perairan Laut
Dalam perairan laut
kita mengenal laut (sea) dan samudera (ocean). Perbedaan antara laut dengan
samudera adalah luasnya, letak, rata-rata kedalaman, dan kondisi dasar lautnya.
Samudera (lautan) sangat luas, letaknya di antara dua benua, rata-rata dalam,
dan mempunyai dasar yang disebut basin. Sedangkan laut, relatif sempit,
rata-rata dangkal, terletak antara dua pulau, dan tidak mempunyai basin.
Jenis-jenis perairan laut :
1.
Menurut letaknya, dibedakan menjadi 3
yaitu :
a)
Laut Tepi, yaitu laut
yang terletak di tepi benua atau tepi samudera.
Contoh : Laut Utara, Laut Jepang, Laut
Arab, Laut Kuning.
b)
Laut Tengah, yaitu
laut yang terletak di tengah benua.
Contoh : Laut Tengah
dan laut-laut di wilayah Indonesia.
c)
Laut Pedalaman, yaitu
laut yang seluruhnya atau hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.
Contoh : Laut Hitam dan Laut Kaspia.
2.
Menurut Letaknya secara lokal, dibedakan
menjadi :
a)
Selat, yaitu perairan
laut sempit yang terletak di antara dua pulau.
Contoh : Selat Bali, Selat Sunda, Selat
Makasar, Selat Karimata.
b)
Teluk, yaitu perairan
laut yang menjorok ke arah daratan.
Contoh : Teluk Bayur, Teluk Palu, Teluk
Tomini, Teluk Cendrawasih.
3.
Menurut Kedalamannya, dibedakan menjadi :
a)
Zona Litoral, yaitu
perairan laut yang terletak antara garis pasang dan garis surut.
b)
Zona Neritik, yaitu
perairan laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200 m.
c)
Zona Batial, yaitu
perairan laut dengan kedalaman 200 – 1.000 m.
d)
Zona Abisal, yaitu
perairan laut yang kedalamannya lebih dari 1.000 m.
4.
Menurut proses terjadinya dibedakan
menjadi 3 yaitu :
a)
Laut Transgresi,
adalah laut yang terjadi karena naiknya permukaan laut. Contoh : Laut Jawa,
Laut Karimata, dan Laut Arafuru.
b)
Laut Regresi adalah
laut yang terjadi karena proses pembekuan secara besar-besaran di daerah kutub
dan puncak-puncak gunung yang tinggi. Akibatnya luas laut akan berkurang,
sedang daratan akan bertambah luas.
c)
Laut Ingresi, adalah
laut yang terjadi karena dasar laut mengalami penurunan yang disebabkan tenaga
tektonik.
Contoh : Laut Tengah
dan Laut Karibia.
5.
Relief Dasar Laut
Relief Dasar Laut
dibedakan menjadi :
a)
Paparan Benua
(Shelf), adalah dasar laut dangkal yang melandai dengan kedalaman rata-rata 200
meter yang merupakan bagian dari daratan.
b)
Palung Laut
(Trech), adalah dasar laut yang dalam
dan sempit dengan dinding yang curam dan memanjang dengan kedalaman lebih dari
5.000 meter.
Contoh : Palung Mindanao, Palung
Sumatera.
c)
Lubuk Laut (Beken),
adalah dasar laut yang bentuknya cekung.
d)
Gunung Laut, adalah
gunung yang dasarnya terdapat di dasar laut, baik menjulang di atas permukaan
laut atau tidak.
e)
Punggung Laut, adalah
punggung pegunungan di dasar laut.
6.
Pantai dan Pesisir
Pantai adalah batas
langsung antara daratan dan laut yang masih dipengaruhi oleh proses marine,
seperti sedimentasi, abrasi, dan pasang surut. Garis pantai adalah batas
terendah air laut terhadap daratan. Pesisir adalah daratan di tepi laut yang
tergenang waktu air pasang dan kering saat air laut surut.
Berdasarkan proses
terjadinya, pantai dibedakan menjadi 3 yaitu :
a.
Pantai Ria, yaitu
pantai yang wilayahnya berupa gunung dan lembah dengan arah melintang terhadap
garis pantai.
b.
Pantai Longitudinal,
yaitu pantai yang wilayahnya berupa pegunungan dengan letak sejajar dengan
garis pantai.
c.
Pantai Fyord, yaitu
pantai yang terjadi karena gletser yang mengalami pemerosotan sampai ke bawah
permukaan laut.
7.
Perairan Laut Indonesia
Wilayah perairan laut
Indonesia terdiri atas :
a.
Perairan Nusantara, adalah perairan
pedalaman yang terletak pada sisi dalam laut wilayah atau laut teritorial yang
menjadi hak mutlak wilayah Indonesia.
b.
Laut Wilayah / Laut Teritorial, adalah laut
sejauh 12 mil laut ke arah laut bebas yang diukur dari garis dasar lurus (pulau
terluar). Di wilayah laut teritorial, kapal negara asing mempunyai hak lintas
damai. Indonesia memiliki kedaulatan penuh atas air dan isinya, udara, dan
dasar laut serta tanah di bawahnya.
c.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), adalah
laut sejauh 200 mil ke arah laut bebas diukur dari garis lurus (pulau terluar).
Pada zona ini negara
asing bebas melakukan pelayaran, penerbangan, dan peletakan kabel laut atau
pipa laut, tetapi tidak boleh mengambil atau memanfaatkan sumber daya alam yang
ada di wilayah ini. Bangsa Indonesia
mempunyai hak untuk meneliti adanya sumber daya alam, hak-hak untuk mengusahakan dan melestarikan yang terdapat
di dalam air, di dasar laut maupun di dalam tanah di bawahnya.
X.
Hunbungan
antara kegiatan ekonomi penduduk berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi
Lihat nomor I.
XI.
Penggunaan
lahan berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi:
a.
Mata pencaharian di
bidang pertanian
Dalam arti luas kegiatan pertanian meliputi kegiatan pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan dan kehutanan.
Contoh kegiatan antara lain menanam padi, beternak ayam, memelihara
ikan, berkebun.
b.
Mata pencaharian di
bidang non pertanian
Meliputi industri, perdagangan dan jasa.
Contoh : membuat kerupuk, membuka toko/warung, membuka kursus komputer.
B.
Bentuk Penggunaan
Lahan
Lahan adalah tempat
di permukaan bumi yang dimanfaatkan oleh manusia dalam segala kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Bentuk penggunaan lahan antara lain untuk
pertanian, pariwisata, industri, permukiman.
a.
Penggunaan lahan di
perdesaan
Untuk daerah perdesaan lahan dimanfaatkan untuk
kehidupan sosial dan ekonomi; kegiatan sosial biasanya dilakukan di dalam
perkampungan sedangkan untuk kehidupan ekonomi biasanya untuk pertanian.
Kehidupan sosial meliputi :
-berkeluarga : membuat rumah, halaman
-pendidikan :
gedung sekolah, halaman, perpustakaan
-beribadah
: mushola, gereja, kapel, pura
-olah raga
: lapangan, GOR, kolam renang
-rekreasi
: taman bermain
-transportasi : jalan
Kehidupan ekonomi meliputi ;
-bertani
-berladang, berkebun
-beternak
-memelihara ikan
-berdagang, pasar desa
b.
Penggunaan lahan di
perkotaan
Penggunaan lahan di kota antara lain untuk keperluan :
-
pusat perdagangan : pertokoan, pasar, bank, mal, perhotelan
-
perkantoran
-
permukiman
-
pusat pendidikan : Taman Kanak-kanak, SD, SMP, Perguruan Tinggi
-
Ruang hijau terbuka : taman kota, jalur hijau; yang berfungsi sebagai
daerah resapan air, penyedia udara segar, paru-paru kota dan tempat rekreasi.
-
Jalan raya
-
Kawasan industri.
XII.
Faktor-faktor
penyebab terjadinya pola pemukiman linier berdasarkan kondisi fisik permukaan
bumi:
Pemukiman linier adalah bentuk pemukiman penduduk yang memanjang, hal ini
disebabkan oleh bentuk bentang alam yang ada seperti mengikuti alur sungai,
alur pantai, maupun jalan raya.
XIII.
Upaya
penanggulangan masalah kependudukan:
Permasalahan
kependudukan di Indonesia.
Jumlah
penduduk Indonesia, secara umum menempati urutan empat dunia dibawah RRC, India
dan Amerika Serikat. Dengan jumlah
penduduk mencapai 255,5 juta jiwa ( th. 2006 ), tentu saja ini akan berdampak
terhadap proses pembangunan.
Permasalahan kependudukan yang dihadapai bangsa Indoensia dapat
dikelompokkan menjadi :
a. Masalah kuantitas ( jumlah ) meliputi :
1.
Jumlah penduduk yang banyak.
2.
Persebaran yang tidak merata
3.
Tingginya angka kelahiran / pertumbuhan
penduduk yang tinggi.
b. Masalah kualitas meliputi :
1. Rendahnya tingkat pendidikan
2. Rendahnya tingkat penghasilan
/ GNP
3. Rendahnya tingkat kesehatan
dll.
Usaha yang ditempuh
antara lain :
1.
Menekan angka kelahiran dengan menggalakan program keluarga berencana (
KB ).
2.
Melaksanakan program transmigrasi.
3.
Membuka kesempatan pendidikan gratis dengan Wajar 9 tahun.
4.
Membuka lapangan kerja dengan mendirikan berbagai pabrik di luar
perkotaan.
5.
Meningkatkan pelayanan kesahatan dengan menggalakan Posyandu maupun
Puskesmas.
XIV.
Upaya
penanggulangan masalah lingkungan hidup:
Bentuk-bentuk kerusakan lingkungan.
a.
Disebabkan Manusia :
1. Bidang pertanian .
Kegiatan yang merusak
lingkungan adalah adanya ladang berpindah yang bisa mengakibatkan tanah
rusak. Kegiatan ini dilakukan dengan
cara penggundulan hutan. Hutan berfungsi sebagai penahan air guna mencegah
pengikisan tanah , mencegah banjir dan mengatasi kekurangan air pada musim kemarau. Kegiatan pertanian modern
dengan pemberian pupuk dan obat yang berlebihan juga akan menimbulkan efek
samping yang merugikan, diantaranya tanah menjadi keras, serta muncul hama baru
yang kebal terhadap obat tertentu.
2. Bidang perikanan.
Kegiatan manusia dibidang perikanan yang merusak antara lain
:
-
penangkapan ikan dengan racun, bahan peledak dan
pukat harimau.
-
Penangkapan menggunakan listrik ( distrom )
3. Kegiatan bidang tehnologi dan industri.
Kegiatan bidang industri banyak membawa
dampak negatif bagi lingkungan, karena dapat menimbulkan pencemaran ( polusi )
. Baik polusi tanah, udara , air dan suara yang disebabkan oleh asab pabrik,
suara mesin maupun limbah cair sisa pembuangan pabrik.
b.
Disebabkan oleh alam :
1. Banjir.
Air
hujan yang berlebihan, tidak mampu lagi tertampung oleh aliran sungai sehingga
menyebabkan banjir, meskipun disebagian besar yang terjadi di Indonesia
penyebab utamanya adalah ulah manusia itu sendiri. Banjir sangat merugikan
karena dapat melarutkan lapisan tanah atas, merusak tananaman dan perumahan.
2. Kemarau panjang.
Kemarau
panjang bisa merusak sumber daya alam antara lain menimbulkan kebakaran hutan,
tanaman layu, kekeringan, gagal panen. Udara yang kering dan panas juga
berpengaruh pada kondisi tubuh manusia.
3. Angin topan ( puting beliung ).
Jenis
angin ini merusak apa saja yang dilaluinya, rumah-rumah hancur, areal
persawahan rusak, hutan rusak ,terkadang merengut korban jiwa.
4. Gempa bumi.
Gempa
bumi juga dapat mengakibatkan bencana yang dahsat. Berdasarkan proses
terjadinya dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu gempa tektonik, gempa
vulkanik dan gempa runtuhan.
5. Gunung meletus.
Gunung
yang meletus akan mengeluarkan banyak material. Lahar yang bersifat cair dan
panas akan merusak tanaman, hewan serta
lingkungan yang dilalui. Bongkahan batu besar akan merusak daerah sekitar.
Namun akibat gunung meletus ini ada juga manfaatnya. “coba sebutkan manfaat
yang diperoleh akibat gunung meletus” !
6. Tanah longsor.
Biasanya
terjadi pada tanah yang miring dengan keadaan hutan yang gundul.
7. Ombak besar.
Ombak
besar didaerah pantai menimbulkan abrasi serta merusak pantai. Lapisan tanah
bagian atas akan habis tererosi serta akan menghasilkan pantai berdinding
curam.
Berdasarkan caranya, upaya untuk menjaga lingkungan
dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a.
Usaha preventif. Usaha ini dilakukan untuk mencegah kerusakan
yang akan terjadi baik di tanah, air , udara dan lingkungan hutan.
Usahanya meliputi :
-
pengolahan tanah yang baik.
-
pengolahan secara sengkedan / terasering pada
lahan miring.
-
pemberian pupuk berimbang dengan kompos sebagai
pupuk utama.
-
menanam dengan cara bergantian jenis tanaman.
-
Tidak menebang hutan secara sembarangan.
-
Melaksanakan tebang pilih.
-
Merehabilitasi tanah yang kritis.
-
Melarang pabrik membuang limbah di sungai.
-
Membuat cerobong asap yang baik.
-
Mengajak masyarakat sadar untuk mambuang sampah
pada tempatnya.
-
Membangun jalur hijau.
-
Mengunakan bahan bakar bebas polusi dll.
b.
Usaha kuratif. :
Merupakan usaha untuk memulihkan kembali lingkungan
yang sudah tercemar ataupun rusak. Usaha ini meliputi :
-
menanam kembali hutan yang gundul ( reboisasi ).
-
memberi sanksi terhadap perusak hutan, air ,
udara dan tanah.
-
Merehabilitasi tanah, air yang rusak dengan
melibatkan berbagai unsur masyarakat.
-
Mengiatkan prokasih ( program kali bersih ).
XV.
Dampak
masalah kependudukan terhadap pembangunan:
Masalah
kependudukan yang utama adalah ledakan penduduk yang akan berdampak pada:
1. Banyaknya
pengangguran
2. Semakin sempitnya
lapangan pekerjaan
3.
Semakin rendahnya tingkat pendapatan / tingkat
kemiskinan bertambah
4. Munculnya pemukiman
kumuh dan gelandangan
5. Rendahnya tingkat
pendidikan
6. Tingkat kriminalitas
yang meningkat
7. Rendahnya kwalitas
SDM
8. Pendapatan perkapita
rendah
9. Daya saing terhadap bangsa
lain rendah dan lain-lain
XVI.
Penyakit
sosial yang disebabkan kareana penyimpangan sosial dalam keluarga dan
masyarakat:
1. Penyimpangan Seksual
adalah
perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Bentuk bentuk penyimpangan seksual
:
a. Homoseksual
Sikap
seseorang yang cenderung tertarik pada orang lain yang berjenis kelamin
sama atau sejenis. Contoh : Seorang laki – laki tertarik pada
sesama lelaki ( homosek ) atau seorang perempuan tertarik pada sesama perempuan
( lesbian ).
b. Transeksual
Seseorang
yang melakukan tindakan mengubah karakteristik seksualnya atau mengubah jenis
kelaminnya. Contoh : seorang laki – laki mengubah jenis kelaminnya menjadi
perempuan, sebaliknya seorang wanita mengubah jenis kelaminnya menjadi laki –
laki melalui operasi plastik.
2. Alkhoholisme
Yaitu
kebiasaan melakukan minum minuman keras atau minuman yang mengandung alkhohol.
Minuman alkhohol mengandung racun protoplasmic
yang mempunyai efek depresan pada sistem syaraf sehingga orang yang
mengkonsumsi akan kehilangan kemampuan untuk mengendalikan diri baik fisik,
psikologi, maupun sosial. Hal inilah yang menyebabkan seorang pemabuk sering
melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
3. Perkelahian Antar Pelajar / Tawuran
Tawuran
atau perkelahian massal termasuk bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan
secara bersama – sama. Tawuran ini bisa dilakukan oleh pelajar maupun
masyarakat pada umumnya, yang menjadi pemicu utamanya diantaranya adalah
tersinggung, harga diri, dendam, dan juga unsur provokasi.
4. Pembunuhan
Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan
menghilangkan nyawa orang lain melalui berbagai cara. Pembunuhan tidak hanya
bertentangan dengan norma – norma sosial tetapi juga norma agama dan norma
hukum. Pelaku pembunuhan bisa diancam dengan hukuman berat bahkan sampai
hukuman mati.
5. Penyalahgunaan narkotik
Obat – obatan jenis narkotika ( opium, ganja,
morfin, heroin ) penggunaannya sudah diatur di dalam aturan medis yang formal (
Resmi ). Sehingga penggunaan
narkotik secara medis dibenarkan, namun kalau penggunaannya untuk tujuan di
luar medis melanggar hukum. Jenis obat ini bersifat adiktif yang berakibat
ketergantungan bagi si pemakai dan apabila dipakai terus menerus akan merusak
sistem syaraf sehingga berakhir pada kematian.
XVII.
Bentuk-bentuk
hubungan sosial:
A.
Hubungan Sosial yang Bersifat Primer dan
Sekunder
1. Hubungan Sosial yang Bersifat Primer
Hubungan sosial yang
bersifat primer adalah hubungan yang saling kenal-mengenal, ciri-ciri
hubungan tersebut antara lain :
a.
Individu yang melakukan
hubungan secara fisik berdekatan satu dengan yang lain, saling kenal-mengenal,
saling bicara dan saling melihat (face to face) untuk saling bertukar
pikiran dan perasaan sehingga terjalin suatu hubungan sosial yang sangat akrab.
b.
Dalam hubungan ini
terjadi interaksi sosial yang lebih intensif, erat, dan kekeluargaan. Contoh :
hubungan sosial yang terjadi dalam keluarga, kawan sepermainan di sekolah,
rukun tetangga, dan kelompok belajar.
2. Hubungan Sosial yang Bersifat
Sekunder
Hubungan sosial
yang bersifat sekunder adalah
hubungan sosial yang tidak langsung karena hampir tidak ada tatap muka,
berjauhan, nonpermanen, sifat kekeluargaannya kurang dan cenderung atas dasar
pertimbangan perhitungan untung rugi.
Tujuan utama
hubungan tersebut adalah untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bila tujuan
tidak tercapai atau gagal, maka ada kemungkinan hubungan sosial tersebut akan
rusak atau tidak berlangsung terus.
B.
Hubungan Sosial Gemeinschaft dan
Gesellschaft
a.
Hubungan Sosial yang bersifat Gemeinschaft
(Paguyuban)
Hubungan sosial yang
bersifat gemeinschaft merupakan hubungan sosial yang bersifat alamiah,
kekal, dan berdasarkan hubungan batin. Bentuk hubungan sosial ini dapat
dijumpai dalam keluarga, kelompok kerabat, dan tetangga yang dalam interaksinya
saling mengasihi, akrab sehari-hari, dan selalu bekerja sama. Selain di
lingkungan keluarga dan kerabat, hubungan gemeinschaft juga dijumpai
dalam kelompok-kelompok kecil di masyarakat dan paguyuban yang masih sederhana
(tradisional).
“Gemeinschaft
dan gesellschaft” adalah pikiran tentang kelompok masyarakat yang
dicetuskan oleh Ferdinand Tonnies. Tonnies berpendapat bahwa gemeinschaft
mempunyai beberapa ciri pokok berikut ini :
a.
Intimate, yaitu
suatu hubungan sosial yang bersifat menyeluruh dan berlangsung mesra sekali.
b.
Private, yaitu
hubungan sosial yang bersifat pribadi, artinya khusus untuk beberapa orang
saja.
c.
Exclusive, yaitu
hubungan sosial yang bersifat hanya untuk kita dan tidak untuk orang di luar
kita.
Menurut pendapat
“Tonnies”, gemeinschaft (paguyuban) ini dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)
macam, yaitu :
a.
Gemeinschaft by blood,
(paguyuban karena ikatan darah), yaitu betuk hubungan yang didasarkan pada
hubungan darah atau keturunan. Contoh : keluarga dan kelompok kekerabatan.
b.
Gemeinschaft of place
(paguyuban karena tempat), yaitu hubungan sosial yang terjadi karena berdekatan
tempat tinggalnya. Contoh : rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), arisan dan
lain-lain.
c.
Gemeinschaft of mind
(paguyuban karena pikiran atau jiwa), yaitu hubungan sosial yang terdiri atas
orang-orang yang meskipun tidak mempunyai hubungan darah ataupun tempat
tinggalnya tidak berdekatan, tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran
(ideologis) yang sama. Contoh : pegerakan mahasiswa.
b. Hubungan Sosial yang Bersifat Gesellschaft
(Patembayan)
Hubungan
sosial yang bersifat gesellschaft
merupakan hubungan sosial yang bersifat mekanis dan jangka waktunya pendek
(terbatas atau sementara). Bentuk hubungan sosial ini dijumpai dalam ikatan
perjanjian, ikatan dalam suatu organisasi atau kelompok, anggota-anggota militer,
dan biro pemerintahan.
Hubungan sosial gesellschaft
ditandai dengan ikatan-ikatan yang dekat dan intim, saling berkepentingan yang
tulus terhadap kesejahteraan satu sama lain, saling percaya dan kerjasama.
C.
Hubungan Sosial Genealogis dan
Teritorial
1. Hubungan sosial genealogis,
adalah sistem hubungan sosial yang timbul dari keturunan dan perkawinan. Contoh
: hubungan sosial dalam keluarga dan kerabat yaitu antara orang tua dengan anak
dan anggota keluarga yang lainnya.
2. Hubungan sosial teritorial adalah
hubungan sosial yang didasarkan dari wilayah tempat tinggal yang berdekatan.
D.
Hubungan Sosial dalam Struktur Formal
dan Informal
1. Hubungan sosial dalam struktur formal adalah
suatu hubungan sosial yang diwarnai dengan adanya peraturan dasar seperti
hukum, undang-undang, dan bagan-bagan organisasi yang menggambarkan jalur
komando dan menentukan peranan para anggotanya.
2. Hubungan sosial dalam struktur
informal adalah bentuk hubungan sosial dalam pribadi tanpa menunggu proses
formal organisasi yang harus disusun. Contoh : spontanitas pengumpulan dana
untuk korban bencana gempa bumi di Yogyakarta disertai dengan kegiatan anjangsana
di tempat kejadian sekaligus sebagai sukarelawan.
XVIII.
Pranata
sosial sebagai standar perilaku normatif dalam kehidupan masyarakat:
Pranata sosial
berasal dari bahasa Inggris, social institution yang berarti lembaga
masyarakat, bangunan sosial, lembaga sosial.
Menurut para ahli,
pranata sosial berarti :
- menurut Prof. Dr. Kontjaraningrat,
pranata sosial merupakan suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat
pada aktifitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan
masyarakat
- menurut Robert Mac Iver dan C.H. Page,
pranata sosial merupakan prosedur atau tata cara yang diciptakan untuk mengatur
hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.
- Menurut Dr. Soerjono Soekanto, pranata
sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu
kebutuhan pokok di dalam masyarakat.
- Dari berbagai pendapat, dapat diambil
kesimpulan bahwa pranata sosial adalah sistem yang tersusun berdasarkan tingkah
laku yang berbeda dari organisasi atau grup yang terdiri atas sejumlah orang.
Dari rumusan diatas,
terdapat hubungan utama dalam pranata sosial yakni :
- pranata sosial mengandung nilai-nilai
peranan dan bentuk tingkah laku
- pola tingkah laku bertujuan untuk
pemenuhan kebutuhan
- terdapat pola pembenaran tingkah laku
yang ditetapkan secara ketat .
- masyarakat selalu diliputi masalah dalam
pemenuhan kebutuhan sosial.
- dalam pemenuhan kebutuhan, manusia
menciptakan pranata pertanian dan industri
Pranata sosial selalu terdapat dalam
masyarakat, baik masyarakat sederhana maupun yang sudah modern. Hal ini karena
merupakan kebutuhan mutlak dalam berkehidupan sehari-hari agar dapat berjalan
selaras dan harmonis dalam masyarakat.
XIX.
Upaya
pengendalian penyimpangan sosial:
Usaha - usaha pengendalian sosial untuk mengatasi
penyimpangan – penyimpangan sosial yang terjadi di keluarga dan masyarakat
dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. Mengadakan
pembinaaan bagi pelaku penyimpangan sosial
2. Penerapan
prinsip “ Minus Malum “ artinya mentolerir dan memaafkan
3. Menerapkan
hukum yang tegas
4. Memberikan
kasih sayang, tanggung jawab, kepercayaan dan kesempatan berpartisipasi
5. Membentuk
institusi pusat
Institusi
atau lembaga pusat yang diakui resmi sebagai lembaga pencegahan penyimpangan
sosial yaitu :
a. Lembaga
atau Institusi Pemerintah ( Lembaga Hukum )
Lembaga
pemerintah dengan kekuasaannya dapat menciptakan hukum yang mampu melindungi
dan memberi sanksi terhadap perilaku penyimpangan.
b. Lembaga
Agama
Lembaga
ini bertugas mengawasi dan membina serta mengarahkan terhadap penyimpangan
sosial terutama berkaitan dengan penyimpangan kaidah agama. Lembaga ini tidak
bisa menjatuhkan sanksi tegas atau hukuman kepada pelaku penyimpangan sosial.
c. Tokoh
dan Ketua Adat
Ketua adat atau tokoh masyarakat dengan
kewibawaannya mampu mengarahkan dan mengkondisikan masyarakat untuk berlaku
sesuai norma yang berlaku. Para ketua adat maupun tokoh masyarakat dapat
memberi sanksi terhadap pelaku penyimpangan dengan hukum adat yang berlaku.
E. SIKAP TERHADAP PELAKU PENYIMPANGAN SOSIAL
1. Sanksi
Terhadap pelaku penyimpangan sosial selain
melakukan pembinaan kita dapat memberikan sanksi untuk menyadarkan pelaku akan
kesalahannya. Sanksi dapat berupa sanksi
fisik ( hukuman penjara, cambuk, diikat, dipukul dll ), Sanksi psikologis ( penekanan pada aspek
psikologis ), sanksi ekonomi (
bersifat kebendaan misal : denda, penyitaan harta kekayaan ).
2. Tindakan
Tindakan
yang dilakukan harus bijaksana dan berlaku arif terhadap pelaku penyimpangan
sosial. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain :
a. Saat bergaul dengan pelaku penyimpangan
sosial jangan membicarakan tentang kejelekannya.
b. Diajak berbicara dan memberi kesempatan
untuk ikut andil dalam memajukan dan kegiatan
di masyarakat.
c. Menghormati dan diperlakukan sama dengan
orang yang tidak melakukan penyimpangan
sosial.
d. Memberi
kepercayaan penuh dan hilangkan perasaan curiga.
e. Tidak memperlakukan semena – mena ketika
terjadi penyimpangan sosial kepada pelaku
penyimpangan sosial.
XX.
Karakteristik
Negara Maju dan Negara Berkembang:
No.
|
Negara Maju
|
No.
|
Negara Berkembang
|
1
|
Dapat mengatasi berbagai masalah kependudukan, seperti:
a.
Pertumbuhan dan
jumlah penduduk kecil.
b.
Persebaran penduduk
relatif merata, sebagian besar tinggal di perkotaan, karena merupakan negara
industri.
c.
Angka beban ketergantungan
kecil.
d.
Kualitas penduduk
tinggi.
e.
Angka kemiskinan dan
pengangguran relatif rendah.
f.
Pendapatan perkapita
tinggi.
|
1
|
Memiliki berbagai masalah kependudukan, seperti:
a.
Pertumbuhan dan
jumlah penduduk tinggi.
b.
Persebaran penduduk
tidak merata, sebagian besar tinggal di pedesaan, karena merupakan negara
agraris.
c.
Angka beban
ketergantungan tinggi.
d.
Kualitas penduduk
rendah.
e.
Angka kemiskinan dan
pengangguran tinggi.
f.
Pendapatan perkapita
rendah.
|
2
|
Produktifitas penduduk di dominasi barang-barang sekunder (industri)
dan tersier (jasa).
|
2
|
Produktifitas penduduk di dominasi barang-barang primer (pertanian dan
pertambangan).
|
3
|
Ekspor utama hasil industri dan jasa
|
3
|
Ekspor utama produk primer.
|
4
|
Sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara optimal.
|
4
|
Sumber daya alam belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
|
5
|
Fasilitas umum tercukupi.
|
5
|
Fasilitas umum terbatas.
|
6
|
Tingkat pendidikan tinggi.
|
6
|
Tingkat pendidikan rendah.
|
7
|
Tingkat pendapatan tinggi.
|
7
|
Tingkat pendapatan rendah.
|
8
|
Tingkat kesehatan tinggi.
|
8
|
Tingkat kesehatan rendah.
|
9
|
Tingkat kesadarn hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap
HAM dijunjung tinggi.
|
9
|
Tingkat kesadarn hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap
HAM relatif rendah.
|
10
|
Tergantung kepada negara maju.
|
XXI.
Perubahan
sosial budaya yang terjadi di masyarakat:
Perubahan Sosial
Setiap
manusia dalam hidup bermasyarakat akan mengalami perubahan. Perubahan dapat
terjadi pada berbagai sendi kehidupan di masyarakat, salah satunya adalah
perubahan di bidang sosial.
Berikut
ini beberapa pengertian perubahan sosial menurut beberapa ahli sosialogi dan
antropologi :
1). William
Ogburn
Menyatakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial
meliputi perubahan kebudayaan material dan kebudayaan
inmaterial serta hubungannya.
2). Kingsley
Davis
Menyatakan bahwa perubahan sosial sebagai perubahan
yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
3). Samuel
Koenig
Mengatakan
bahwa perubahan – perubahan sosial menunjuk pada modifikasi – modifikasi yang
terjadi dalam pola kehidupan manusia.
4). Roucek
dan Waren
Mereka mengatakan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan dalam proses sosial atau dalam struktur masyarakat.
5). Selo
Soemardjan
Menyatakan bahwa perubahan sosial adalah segala
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat. Perubahan tersebut mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku diantara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Dari berbagai pendapat tersebut dapat kita simpulkan
bahwa Perubahan sosial adalah perubahan dalam hal struktur, fungsi,
lembaga – lembaga dan cara hidup dalam masyarakat yang diterima oleh anggota
masyarakat.
Perubahan sosial dapat diartikan
pula sebagai perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial di dalam
masyarakat sehingga muncul tata kehidupan sosial yang baru.
Unsur – unsur yang berubah pada
perubahan sosial meliputi nilai – nilai sosial, sikap hidup, pola perilaku,
sistem organisasi, dan cara hubungan sosial antar anggota masyarakat. Contoh
perubahan sosial yaitu :
a. Timbulnya organisasi buruh dalam masyarakat menyebabkan perubahan hubungan
antara buruh dan majikan. Dengan organisasi buruh majikan tidak dapat berbuat
semena mena terhadap buruh bahkan, buruh dapat menuntut hak – haknya yang
seharusnya diterima dari majikan.
b. Munculnya organisasi HAM yang dulu
tidak ada. Dengan adanya HAM ini, hak – hak manusia akan terlindungi, tidak ada
lagi ras diskriminasi dan sebagainya.
2. Perubahan Budaya
Kata kebudayaan atau budaya
sering muncul dalam kehidupan sehari-hari baik diucapkan secara lisan maupun lewat media cetak dan
media elektronik.
Kata “kebudayaan” berasal dari
Bahasa Sansekerta “buddayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “buddhi”
yang berarti budi atau akal. Sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan budi dan akal.
Berikut ini definisi kebudayaan
menurut beberapa ahli :
a. E. B. Taylor
Kebudayaan
adalah suatu keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan-kemampuan serta kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b. Selo Soemardjan dan Solaiman Soemardi
Kebudayaan
adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
c. Lintoon
Kebudayaan
adalah keseluruhan dari pengetahuan, sikap, pola perilaku yang merupakan
kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh suatu anggota masyarakat tertentu.
d. Kroeber
Kebudayaan
adalah keseluruhan relasi gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan dan nilai-nilai
yang dipelajari dan diwariskan dan perilaku yang ditinggalkannya.
e. Koentjaraningrat
Kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia didalam
kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar.
Pendukung kebudayaan adalah manusia.
Sebagai makhluk sosial manusia selalu berinteraksi dengan manusia lain
di masyarakat, hal ini akan menyebabkan kebudayaan pun berubah. Berubahnya kebudayaan mengakibatkan
unsur-unsur kebudayaan yang ada di masyarakat mengalami perubahan.
Ketidaksesuaian
unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi ketidakserasian fungsi
bagi kehidupan di masyarakat atau perubahan dalam hal unsur-unsur budaya di
masyarakat disebut perubahan budaya.
Unsur budaya yang berubah
meliputi : sistem pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, teknologi, hukum,
adat, kebiasaan dan sebagainya.
Contoh : - Kebiasaan petani mengolah tanah dahulu menggunakan bajak yang
ditarik kerbau atau sapi, sekarang menggunkan traktor yang lebih cepat.
- Perubahan
dalam hubungan jarak yang dahulu hanya menggunakan surat, sekarang berkembang
menggunakan telepon bahkan internet.
Perubahan sosial dan perubahan
budaya merupakan dua hal yang sulit dibedakan, sebab perubahan budaya bisa
timbul akibat perubahan sosial atau sebaliknya.
Ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan
bagian dari perubahan budaya.
Berdasarkan penjelasan tersebut
dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial daperubahan budaya mempunyai aspek
yang sama, yaitu penerimaan cara-cara baru dalam memenuhi kebutuhan hidup.
XXII.
Tipe-tipe perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan:
Pada dasarnya masyarakat dalam menghadapi perubahan sosial
budaya dapat bersikap menyesuaikan diri (CONFORMITY) bila ada kecocokan, tetapi
dapat juga bersifat menyimpang (DEVIATION).
Conformity adalah proses menyesuaikan diri anggota
masyarakat dengan cara mengindahkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Sikap ini diambil karena terdapat kecocokan pada perubahan sosial
budaya yang telah terjadi.
Deviation adalah sikap penyimpangan yang dilakukan oleh
anggota masyarakat karena adanya ketidaksesuaian sosial budaya. Ketidaksesuaian
sosial terjadi karena hal yang lama atau yang sudah ada tidak lagi cocok dengan
perkembangan zaman.
Sebenarnya perilaku manusia dalam menyikapi perubahan sosial dan
budaya sangat beranekaragam, tergantung dari persepsi anggota masyarakat
tehadap dampak yang akan ditimbulkan.
Ada beberapa pengelompokan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam
menyikapi perubahan sosial budaya tersebut :
1. Tipe
Perilaku Masyarakat Yang Mengharapkan Terjadinya Perubahan
Tipe perilaku ini adalah kelompok
masyarakat yang mempunyai pemikiran-pemikiran
progesif dan tidak nyaman dengan kemapanan.
Dari kelompok inilah sering muncul
tokoh-tokoh yang menggelorakan dan mempejuangkan secara nyata perubahan dalam
masyarakat (AGENT OF CHANGE).
Misalnya, dalam gerakan reformasi
di Indonesia tipe perilaku ini adalah para mahasiswa yang mendapat sebutan "Anti
Status Quo".
2. Tipe
Perilaku Masyarakat Yang Apatis (Masa Bodoh) Terhadap Perubahan Sosial Budaya
Tipe perilaku masyarakat yang
apatis terhadap perubahan terdiri atas dua kalangan.
a. Kalangan anggota masyarakat yang disibukkan dengan upaya-upaya
pemenuhan kebutuhan pokok. Mereka lebih mengutamakan usaha pemenuhan kebutuhan
pokoknya daripada memikirkan hal-hal yang tidak berhubungan langsung dengan
kebutuhan hidupnya secara ekonomi.
b. Kalangan anggota masyarakat yang memandang bahwa perubahan sosial
budaya dalam masyarakat secara alamiah pasti terjadi. Mereka mempunyai anggapan
bahwa tidak ada gunanya menolak atau menerima perubahan, karena perubahan itu
pasti terjadi.
3. Tipe
Perilaku Masyarakat yang Menolak Perubahan Sosial Budaya.
Kelompok masyarakat yang menolak
perubahan didasarkan pada beberapa alasan :
a. Perubahan sosial budaya akan merusak sistem-sistem kemasyarakatan
yang sudah mapan.
b. Adanya alasan-alasan yang bersifat sensitifitas pribadi misalnya
alasan yang berasal dari kelompok masyarakat yang memiliki status sosial yang
telah mapan. Mereka memiliki rasa ketakutan karena perubahan akan mengganggu
kemapanannya (STATUS QUO).
XXIII.
Menganalisis
Bentuk-bentuk Muka Bumi
Menganalisis Bentuk Muka Bumi dengan
Menggunakan Peta Umum
Peta Umum adalah peta yang
melukiskan semua kenampakan umum yang terdapat di permukaan bumi, baik
kenampakan daratan maupun perairan, seperti batas wilayah, jalan, dataran
tinggi, dataran rendah, gunung, kota, sungai, danau, rawa,dan laut. Contoh peta
umum antara lain: Peta Dunia, Peta Benua Asia, Peta Asia Tenggara, Peta Indonesia, Peta Jawa Tengah, dan Peta
Kabupaten Temanggung. Menganalisis peta umum adalah memahami peta umum melalui
simbol-simbol yang ada pada peta umum tersebut.
Simbol-simbol yang ada pada
peta umum terdiri dari:
a.
Simbol titik
digunakan untuk menggambarkan tempat seperti ibu kota, kota, dan gunung.
b.
Simbol garis,
digunakan untuk menggambarkan batas wilayah, sungai, dan jalan.
c.
Simbol daerah,
digunakan untuk menggambarkan kenampakan daerah, misalnya daerah permukiman,
daerah pertanian, daerah hutan, dan daerah rawa.
d.
Simbol warna
1)
Biru, untuk menggambarkan perairan, seperti
sungai, danau, dan laut. Laut
dangkal digambar dengan biru muda, sedangkan laut dalam digambar dengan warna
biru tua.
2)
Hijau untuk menggambarkan daerah dataran
rendah.
3)
Cokelat, untuk menggambarkan daerah pegunungan.
4)
Kuning, untuk menggambarkan dataran tinggi.
5)
Putih, untuk puncak gunung yang tertutup salju.
Untuk menggambarkan ketinggian pegunungan diberlakukan warna secara gradasi
(bertingkat) dari warna gelap ke warna terang yaitu cokelat, kuning, putih.
Contoh simbol-simbol pada peta umum:
Gambar
: Contoh-contoh simbol pada peta
Langkah-langkah
untuk menganalisis peta umum adalah sebagai berikut:
a.
Siapkan peta umum yang akan
dianalisis, misalnya Peta Pulau Sumatera
b.
Perhatikan legenda untuk
memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta.
c.
Perhatikan persebaran data pada
wilayah pulau tersebut.
d.
Perhatikan tahun pembuatan peta
untuk mengetahui apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.
2. Menganalisis Bentuk Muka Bumi dengan Menggunakan Peta Topografi
a. Peta
Topografi
Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi rendahnya (relief)
permukaan bumi. Dari peta topografi kita
dapat mengetahui tinggi rendahnya (relief) suatu tempat secara akurat.
Langkah-langkah
untuk mengintepretasi peta topografi adalah sebagai berikut:
1)
Siapkan peta topografi yang
akan diintepretasi.
2)
Perhatikan legenda untuk
memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta tersebut.
3)
Perhatikan persebaran data pada
wilayah tersebut.
4)
Perhatikan tahun pembuatan peta
untuk mengetahui apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.
XXIV.
Kaitan unsur
geografis dengan penduduk di Kawasan Asia Tenggara
Secara geografis berada di antara
dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia, dua samudera yaitu Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik. Sedangkan secara astronomis Asia Tenggara
terletak pada 28ºLU-11ºLS dan 92ºBT-141ºBT. Luas wilayah 2.792.335 km². Batas-batas wilayahnya, sebelah utara: Negara
Cina, sebelah timur: Negara Papua Nugini,
dan Samudera Pasifik, sebelah selatan: Samudera Hindia, dan sebelah
Barat: Negara India, Bangladesh dan Teluk Benggala.
Peta : Asia Tenggara
B. Bentang Alam Kawasan Asia
Tenggara
Kawasan
Asia Tenggara dibagi dalam 2 wilayah
yaitu:
1.
Daratan yang berada di Semenanjung Asia
Tenggara:
Terdiri
dari Negara Myanmar, Thailand, Laos,
Kamboja, Vietnam dan Malaysia Barat
2.
Daratan yang berbentuk Kepulauan:
Terdiri dari: Negara Singapura, , Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Timor Leste dan
Malaysia Timur .
Bentang alam Kawasan Asia Tenggara dilalui
oleh tiga jalur pegunungan, yaitu
1. Bagian barat berupa rangkaian Pegunungan Sirkum Mediteran, pegunungan ini antara
lain Arakan Yoma, Davina, Annam, Fatkai, Dataran Tinggi Shan dan Dataran Tinggi
Korat.
2. Bagian timur merupakan rangkaian
Pegunungan Sirkum Pasifik yang
melalui Negara Filipina berlanjut ke Pulau Sulawesi di Indonesia.
3. Wilayah Papua berada pada rangkaian
Pegunungan Lingkar Australia dengan Puncak Pegunungan Jaya Wijaya.Ketiga
rangkaian pegunungan tersebut berakhir di Laut Banda.
Sungai-sungai di Asia Tenggara antara lain
Sungai Chao Praya, Irrawadi, Sittang,
Mekong, Salween, Barito, Mahakam, dan Musi. Danau-danau yang ada
antara lain dana Thale Luang (Thailand),
Tonle Sap (Kamboja), Toba dan Poso (Indonesia)
C.
Keadaan Iklim Asia Tenggara
Karena terletak pada lintang
28ºLU-11ºLS maka secara astronomis Asia Tenggara beriklim tropis, kecuali Myanmar di bagian utara yang beriklim sub tropis.
Sedangkan secara geografis Kawasan Asia Tenggara beriklim muson, terdapat dua musim
seperti di Indonesia, musim apa sajakah itu?
Ciri-ciri iklim tropis di Asia Tenggara:
1. Curah hujan tinggi, karena pengaruh angin muson barat.
2. suhu udara panas, karena berada di dekat ekuator.
Beberapa iklim fisis di Asia Tenggara
antara lain:
1. Iklim
Laut, yaitu iklim yang dipengaruhi angin laut, karena Wilayah Asia Tenggara
dikelilingi laut yang luas.
2. Iklim
Gunung, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh adanya gunung-gunung yang tinggi.
3. Iklim
Dataran Rendah, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh adanya dataran rendah
yang tersebar di Kawasan Asia Tenggara.
XXV.
Pembagian
permukaan bumi atas benua dan samudera
1. Benua
Benua adalah daratan yang sangat luas sehingga
bagian tengahnya tidak terpengaruh oleh angin laut. Di muka Bumi ini terdapat
lima benua yang dapat dihuni manusia sehingga disebut Panca Benua.
NO.
|
BENUA
|
LUAS (km²)
|
Benua yang keenam adalah
Benua Antartika (Kutub Selatan), benua ini tidak dapat dihuni manusia karena
tertutup salju abadi sepanjang tahun.
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Asia
Amerika
Afrika
Eropa
Australia
|
43.493.000
42.292.000
30.970.000
10.245.000
8.945.000
|
Tabel: Benua dan
luasnya
2.
Samudera adalah perairan yang sangat luas.
Berikut ini adalah tabel samudera dan luasnya
NO.
|
SAMUDERA
|
LUAS (km²)
|
1.
2.
3.
4.
|
Pasifik
Atlantik
Hindia
Arktik
|
165.385.450
82.440.830
73.440.000
14.005.030
|
XXVI.
Perilaku Masyarakat
dalam perubahan sosial di Era Global
1.
Pola Pergaulan
Pesatnya kemajuan
teknologi komunikasi dan transportasi telah merubah pola pergaulan masyarakat
khususnya pada generasi muda. Di era globalisasi sekarang ini banyak masyarakat
melihat dan meniru pola pergaulan masyarakat luar (pergaulan bebas).
2. Pola Makan
Pola makan
masyarakat banyak mengalami perubahan yaitu dari tempat dan cara makan, dahulu
makan di rumah atau di warung dengan makanan ciri khas daerah sekarang makannya
di restouran, café dengan makan makanan ala luar negeri.
3. Pola Pendidikan
Sistem pendidikan
di suatu negara ada yang meniru dari dunia Barat. Contoh : Indonesia dalam
proses pendidikan guru merupakan figur utama, sekarang guru hanya sebagai
fasilitator dan siswa menjadi subyek.
4. Pola Perdagangan
Di beberapa negara
akibat pengaruh global muncul perdagangan bebas yaitu sistem perdagangan yang
mengurangi dan menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan antar negara,
seperti bea masuk serta pajak.
Contoh : AFTA,
NAFTA, APEC, UNI EROPA dan lain-lain.
5. Bentuk dan Pola Pakaian
Berbagai macam
model, merek, peragaan busana di gelar dan di tayangkan lewat iklan baik di
media cetak maupun elektronik akan mudah mempengaruhi perilaku masyarakat dalam
berpakaian.
6. Pola Perilaku Individualisme
Sifat mementingkan diri sendiri dan tidak
mau tahu urusan atau kepentingan orang lain. Hal ini karena masyarakat
dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan
orang lain dalam beraktivitas.
7. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat
penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah
tertarik untuk mengkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
8. Pola
Hidup Teodonisme atau Materialisme
Teodonisme adalah
sikap hidup di kalangan masyarakat yang ingin hidup mewah dan enak. Sedangkan
materialisme adalah sikap hidup yang lebih memntingkan kebutuhan material (
kehidupan di dunia )dan menyampingkan kehidupan di akhirat.
9. Sikap
Kurang Menghargai Nilai – Nilai Tradisional
Dengan masuknya budaya – budaya baru /
asing akan berakibat kurang dihargai dan meninggalkan niali – nilai budaya
tradisional yang diniai menghambat kemajuan.